Senin 01 Jan 2018 21:33 WIB

Politikus Diminta Tinggikan Akhlak di Tahun Politik

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: dok. Pribadi
Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berpandangan yang menerjemahkan 2018 menjadi tahun politik adalah para politikus karena tahun ini akan ada pemilihan kepala daerah (pilkada). Maka, laku politik yang menghalalkan segala cara harus dihentikan di tahun politik.

"Kita sebagai bagian dari masyarakat berharap elite politik kita bisa meninggikan akhlak politiknya," kata Dahnil kepada Republika.co.id, Senin (1/1).
 
Ia mengatakan meninggikan akhlak politik maksudnya praktik-praktik politik harus dibatasi dengan nilai-nilai. Bagi orang Indonesia yang beragama apa pun, maka politik dibatasi oleh nilai-nilai agama. Dia menambahkan, politikus jangan menghalalkan segala cara saat berpolitik, jangan melakukan fitnah dan hal-hal lain yang dilarang oleh agama.
 
"Praktikanlah politik yang berakhlak," ujarnya.
 
Pada tahun politik 2018 dan 2019, Dahnil mengharapkan para elite politik di Indonesia berkompetisi dengan menghadirkan akhlak politik yang tinggi, yakni akhlak politik yang tidak menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan politik.
 
"Hadirkanlah kompetisi politik yang penuh pertarungan gagasan dan ide masa depan untuk persatuan dan kebaikan seluruh rakyat Indonesia, prinsip fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) penting dipegang oleh para elite politik kita," ujarnya.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement