Selasa 02 Jan 2018 13:51 WIB

Lengkapi Fasilitas Kereta Bandara, BNI Buka Gerai dan ATM

Presiden Joko Widodo meresmikan Kereta Bandara.
Foto: BNI
Presiden Joko Widodo meresmikan Kereta Bandara.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Kebutuhan masyarakat dalam memperoleh pelayanan perbankan sudah semakin cepat dan menuntut kenyamanan yang optimal, termasuk para penumpang Kereta Api (KA) Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Untuk itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membangun beragam fasilitas di dalam beberapa stasiun yang dilalui oleh Kereta Api Bandara Soekarno Hatta untuk melayani para penumpangnya agar dapat bertransaksi dengan lebih mudah, lebih cepat, lebih nyaman, dan tetap aman.

BNI membuka satu gerai khusus di dalam Stasiun BNI City di kawasan Dukuh Atas, Jakarta. Sebanyak dua mesin ATM juga melengkapi gerai tersebut, plus satu mesin ATM bersama di lokasi yang berbeda dan satu mesin ATM di stasiun Soetta.

Pengoperasian jaringan layanan BNI di Stasiun-stasiun KA Bandara Soekarno Hatta tersebut dimulai sejak kunjungan Presiden Joko Widodo di stasiun KA Bandara yang berada di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (2/1). Pada kesempatan itu, Presiden juga berkesempatan mencoba KA Bandara dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten menuju Stasiun BNI City, Jakarta.

Presiden didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta.

Berbagai upaya telah dilakukan BNI untuk mendukung terselenggaranya pelayanan KA Bandara melalui kerja sama dengan para penyedia jasanya, baik PT KAI maupun PT Railink. Kerja sama itu antara lain adalah membangun gerai baru dengan konsep BNI Digital Branch Devisa, yaitu kantor cabang yang tidak hanya berfungsi sebagai penyedia jasa perbankan, melainkan juga sebagai money changer.

Gerai di Stasiun BNI City ini melengkapi jaringan gerai di seluruh Indonesia yang kini menjadi sebanyak 2.133 gerai. Pengunjung dapat memanfaatkan gerai ini untuk Pembukaan Rekening, Transaksi Tarik Tunai dan setor, penukaran valuta asing, penjualan dan top up produk uang elektronik yaitu BNI TapCash, hingga bill payment. Dengan kelengkapan fasilitas tersebut, masyarakat pengguna KA Bandara dan warga disekitar Stasiun BNI City akan terlayani dengan maksimal.

Kerja sama juga dilakukan untuk memastikan pembelian tiket KA Bandara dapat dilakukan dengan e-ticketing. Pembelian tiket  dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Debit BNI, Kartu Kredit BNI, Kartu BNI TapCash, BNI Debit Online, Virtual Account (VA) BNI, dan ke depannya pembayaran dapat dilakukan menggunakan aplikasi Yap! (Your All Payment) yaitu pembayaran menggunakan aplikasi handphone dengan cara melakukan scan QR code yang sudah tersedia dengan tiga pilihan sumber dana yaitu kartu kredit, kartu debit, dan uang elektronik “UnikQu” serta menu di ATM BNI.

Stasiun BNI City

PT KAI dan PT Railink juga menyetujui pemberian Hak Penggunaan Nama (Naming Right) Stasiun BNI City. Sebelumnya nama stasiun KA Bandara yang berada di dekat Patung Jenderal Sudirman ini diberi nama stasiun Sudirman Baru, dengan adanya Sinergi BUMN maka nama Stasiun menjadi Stasiun BNI City. Dengan nama tersebut diharapkan masyarakat lebih mudah mengingatnya dan tidak tertukar dengan stasiun lainnya yang sebelumnya memiliki nama hampir sama serta berdekatan lokasinya, yaitu Stasiun Sudirman (yang tidak digunakan untuk pemberhentian KA Bandara).

Pemberian nama Stasiun BNI City ini merupakan salah satu langkah yang telah disiapkan BNI bekerja sama dengan BUMN lainnya untuk memaksimalkan kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan yang menjadi daerah Transit Oriented Development (TOD) terbesar di Jakarta. Langkah ini sangat tepat mengingat jarak Stasiun BNI City ke Gedung Kantor Pusat BNI tidak terpaut jauh, sekitar 300 meter.

Dengan demikian, keberadaan Stasiun BNI City menjadi lebih bermakna karena dikaitkan dengan Gedung Tinggi pertama yang dibangun di kawasan Dukuh Atas (yaitu Kantor Pusat BNI di Jalan Jenderal Sudirman No 1) dan Bank Pertama yang didirikan Bangsa Indonesia setelah Kemerdekaan RI. Selain itu, kekuatan branding akan menjadi semakin optimal bagi BNI karena kawasan tersebut dikelilingi oleh nama BNI, yaitu Kantor Pusat BNI, Stasiun BNI City, dan salah satu ikon Jakarta yakni Gedung Wisma BNI.

"Seluruh fasilitas yang kami siapkan itu kami persembahkan untuk Jakarta dan warga pengguna Kereta Api Bandara serta sebagai bentuk kontribusi kami dalam mendukung percepatan pembangunan sarana dan prasarana penting bagi masyarakat," ujar Achmad Baiquni seperti dalam siaran persnya.

BNI juga mengoptimalkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Area Stasiun BNI City yaitu dengan menanam ratusan pohon untuk meneduhkan dan memperindah kawasan Stasiun BNI City dan sekitarnya.  Dengan demikian, Stasiun BNI City tidak hanya menjadi City Railway Station (CRS) yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, tetapi juga lebih hijau.

Pembiayaan Sindikasi

Dukungan BNI lainnya adalah melalui Sindikasi Pembiayaan project KA Bandara Soetta (bersama tiga bank lainnya) dengan porsi pembiayaan dari BNI sebesar Rp 515,27 miliar (25 persen dari total kredit sindikasi kepada PT KAI dan PT Railink). Kredit sindikasi ini terdiri atas fasilitas Kredit Investasi (KI) kepada PT KAI sebesar Rp 362,27 Miliar dan fasilitas KI kepada PT Railink sebesar Rp 153 miliar.

Kredit sindikasi tersebut menambah catatan dukungan BNI terhadap Kelompok Usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI). Total pembiayaan yang disiapkan BNI untuk pengembangan kelompok usaha PT KAI adalah sekitar Rp 7,843 triliun. Pembiayaan yang disiapkan tersebut termasuk untuk pembiayaan sindikasi LRT sebesar Rp 2,78 triliun, Kredit Investasi Sindikasi untuk pengadaan gerbong dan lokomotif, Kredit Investasi Sindikasi Proyek Prasarana KA Basoetta, Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Kereta Commuter Indonesia, dan Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Railink.        

              

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement