REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin memimpin upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI ke-71 di halaman kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (3/1). Kegiatan yang mengangkat tema "Tebarkan Kedamaian" tersebut diikuti seluruh satuan kerja Kemenag Pusat maupun daerah.
Dalam sambutannya, Lukman mengatakan bahwa tema tersebut dipilih karena pada hakikatnya agama berfungsi menyemai kebaikan dan menebar kedamaian. Menurut dia, kedamaian merupakan pesan universal semua agama kepada umat manusia, kedamaian akan membawa kebahagiaan, kedamaian adalah jalan menuju kesejahteraan dan kemajuan, dan kedamaian merupakan pintu maslahat bersama.
Bahkan, menurut dia, hanya dengan hati yang damai, sanubari umat manusia bisa merasakan kasih sayang Tuhan yang hakiki. Karena itu, Lukman mengajak kepada seluruh Aparatul Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk menjadi duta penebar kedamaian.
"Saya mengajak seluruh ASN Kementerian Agama dan semua komponen umat beragama di Tanah Air agar bersama-sama menjadi Duta Penebar Kedamaian," ujar Lukman dalam sambutannya, Rabu (3/1).
(Baca juga: Pegawai Kemenag Diamanahkan Jadi Agen Harmonisasi)
Menurut Lukman, dengan menjadi duta penebar kedamaian akan membuktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukan yang menenteramkan dan dalam damai akan tercipta negeri yang tenteram dan sejahtera.
"Pesan kedamaian ini makin terasa penting untuk digaungkan agar kita tidak terjerembab dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama," ucapnya.
Kalaupun belum sanggup mengatasi pertentangan dengan seruan damai, lanjut dia, setidaknya bisa mendamaikan diri sendiri terlebih dahulu dari nafsu angkara murka, syak wasangka, tingkah yang pandir, sifat-sifat batil, ataupun tangan yang jahil. Lukman pun berpesan kepada seluruh jajaran Kementerian Agama untuk memaknai pekerjaan sebagai ibadah, karena bekerja melayani masyarakat adalah sebuah kehormatan.
"Mari menjalankan pengabdian dengan sikap amanah dan keikhlasan, dan jangan sekali-kali mempermainkan jabatan. Sebagai hamba Tuhan dan aparatur negara, kita semua menyadari bahwa panggilan terbesar tentu adalah panggilan Tuhan," kata Lukman.