REPUBLIKA.CO.ID,FIRENZE -- Tiga kali meraih hasil imbang dengan dua kekalahan tentu bukanlah hasil yang pantas didapat oleh tim sebesar Inter Milan. Pelatih Luciano Spalletti mengaku kehilangan kesabarannya setelah kembali berbagi angka saat berhadapan dengan Fiorentina pada lanjutan Serie A pekan ke-20 di Stadion Artemio Franchi, Sabtu (6/1) dini hari tadi.
Inter lebih dulu unggul melalui Mauro Icardi pada menit ke-55, namun sayang Fiorentina menyamakan kedudukan berkat penyerang muda mereka Giovanni Simeone di penghujung laga. Skor pun berakhir imbang 1-1 untuk kedua tim.
Hasil ini sekaligus memperpanjang puasa kemenangan Inter di pentas tertinggi negeri spageti. La Beneamata sebelumnya menelan dua kekalahan dan dua hasil imbang. Selepas pertandingan, Spalletti menjelaskan apabila kegagalan timnya terletak pada sisi pertahanan. Ia menguraikan jika dua pemain bertahan Inter bermain dengan kondisi kurang sehat.
"Ada beberapa situasi kurang baik pekan ini, Yuto Nagatomo menderita flu dan Andrea Ranocchia bermain dalam kondisi cedera pada tulang rusuknya dan mereka tidak dapat memberikan yang terbaik dalam pertandingan ini," jelas Spalletti kepada Mediaset Premium disadur Football Italia, Sabtu (1/6).
Eks pelatih AS Roma menambahkan sangat sulit bagi sebuah tim bermain tanpa pemain bertahan dengan kondisi prima. "Jelas bagi semua orang bahwa kami kehilangan bek tengah. Apakah Anda menginginkan hadiah karena bisa menghitung jumlah pemain dalam skuat ? Bahkan ibu saya yang berusia 80 tahun tahu jika Inter kehilangan seorang bek tengah," sambung dia.
Sejatinya pada pertandingan yang digelar di stadion berkapasitas 43.147 bangku penonton La Viola tampil mendominasi jalannya laga dengan penguasaan bola 52 persen berbanding 48 persen dan total 17 percobaan tembakan ke gawang il Biscone.
Merujuk pada statistik tersebut, Inter khususnya Spalletti tentu perlu mencari formula untuk bisa mengembalikan performa timnya seperti apa yang mereka tunjukan pada paruh pertama kompetisi Serie A. Allenatore berkepala plontos menjelaskan kesalahan yang dilakukan Nerazzurri adalah sering kehilangan bola dan sulit mencari celah untuk merobek jala lawan.
"Tim ini mudah kehilangan bola dan itu menciptakan kesulitan. Kemudian kami hanya punya sedikit semangat dan kekuatan dalam duel. Ini tentu bukan karakteristik Inter ketika dengan mudahnya kehilangan bola."
Ikuti Whatsapp Channel Republika