REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) sepakat untuk mengirim delegasi atlet dan pendukung ke Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan di Korea Selatan (Korsel) bulan depan.
Tidak ada konfirmasi langsung dari pihak Korut, namun pengumuman Korsel ini sejalan dengan sinyal Korut yang mengatakan bersedia berpartisipasi dalam pertandingan yang akan dibuka di PyeongChang pada 9 Februari ini.
"Korea Utara mengatakan mereka akan mengirim delegasi tingkat tinggi, termasuk perwakilan komite Olimpiade, atlet, regu bersorak, kelompok pertunjukan seni, penonton, dan pers," ujar Wakil Menteri Unifikasi Korsel Chun Hae-sung, kepada wartawan di Desa Panmunjom di perbatasan antara kedua Korea, Selasa (9/1).
Pemerintah Korsel berharap kesepakatan mengenai olahraga dapat menjadi pintu masuk untuk perundingan yang lebih luas mengenai isu-isu utama seperti program nuklir Korut. Delegasi Korsel telah menyinggung perundingan damai termasuk denuklirisasi, tetapi delegasi Korut sama sekali tidak menanggapi. "Kedua belah pihak sepakat untuk menjadikan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang sebagai titik balik hubungan antar-Korea," kata Chun.
Pemerintah Korsel bahkan juga telah meyakinkan AS untuk menunda latihan militer tahunan yang biasanya berlangsung mulai awal Maret. Penundaan itu diharapkan dapat dilakukan sampai pertandingan selesai pada 18 Maret untuk mengurangi ketegangan.
Perundingan antara kedua negara dilakukan di "Rumah Damai", yaitu sebuah bangunan di wilayah Korsel, pada pukul 10.00 waktu setempat, Selasa (9/1). Pemandangan tak biasa terlihat saat delegasi Korut menginjak trotoar beton yang menandai perbatasan kedua negara.
Pertemuan ini menjadi pembicaraan pertama antara Korsel dan Korut selama lebih dari dua tahun. "Saya berharap kedua Korea dapat mengadakan pembicaraan dengan sikap tulus," kata Kepala Delegasi Korut, Ri Son-kwon.
"Sama seperti air yang terus mengalir di bawah es beku yang tebal, keinginan kuat untuk mengadakan pembicaraan ini dan menciptakan hubungan antar Korea yang lebih baik tidak dapat dihentikan atau dibekukan," tambah dia dikutip Washington Post.
Sebelumnya pemimpin Korut Kim Jong-un telah menyampaikan ucapan selamat dan sukses bagi Korsel dalam menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin. Ia juga memberi isyarat kesediaan Korut untuk mengirim atlet.
"Sehubungan dengan hal ini, pihak berwenang Korut dan Korsel dapat bertemu bersama segera. Karena kita adalah rekan dengan darah yang sama dengan Korsel, wajar bagi kita untuk berbagi kesenangan atas kejadian yang menguntungkan dan membantu mereka," ujar Kim.
Baca juga, Korut: Peluncuran Rudal untuk Targetkan Pangkalan Militer AS.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mendukung atlet Korut dengan biaya pelatihan, peralatan, dan perjalanan. Korsel mengatakan akan mengakomodasi delegasi Korut di PyeongChang dan mempertimbangkan untuk menangguhkan sanksinya terhadap Korut selama pertandingan.
Di Tokyo, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan kesediaan Korut untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin memberi isyarat adanya perubahan sikap. Namun, program nuklir dan rudal Korut yang masih menimbulkan ancaman serius bagi Jepang dan kawasan tersebut akan terus membuat Tokyo memberikan tekanan kepada Pyongyang.
Fir