Jumat 12 Jan 2018 08:46 WIB

Kunci Sukses Dompet Dhuafa Gaet Donatur

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) yang dilaksanakan sejumlah lembaga filantropi terus meningkat setiap tahunnya. Terbukti dengan capaian pertumbuhan perzakatan nasional naik sekitar 20 persen pada tahun lalu.

Direktur Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan pihaknya senantiasa menanamkan sistem kepercayaan kepada lembaga ini, baik laporan keuangan serta program penyaluran secara transparan dan akuntabilitas. Sehingga masyarakat bisa merasakan program penerimaan manfaat yang disalurkan Dompet Dhuafa.
 
"Kunci sukses, kepercayaan antara terhadap donatur dan mitra, kami senantiasa mengajak mereka untuk berkunjung care visit melihat langsung program yang disalurkan Dompet Dhuafa di bidang pertanian, ekonomi, kesehatan dan pendidikan dan terakhir pertolongan Allah, karena mengelola zakat 2,5 persen harus profesional," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Jumat (12/1).
 
Selain mengutamakan sistem kepercayaan, Dompet Dhuafa juga terus berupaya melakukan inovasi program tepat sasaran. Terbaru, Dompet Dhuafa akan meluncurkan platform donasi digital, bawaberkah.org
 
"Platform ini untuk memudahkan berbagai macam gerakan kebaikan dari yayasan, organisasi dan komunitas terpercaya di seluruh Indonesia. Bersama BawaBerkah, bisa berdonasi (zakat, wakaf, sedekah dan donasi lain) secara lebih praktis, aman dan luas manfaat," ucapnya.
 
Program baru lainnya, membangun Khadijah Learning Center (KLC). Sebuah wadah yang akan menjadi landmark sekaligus entrepreneurship bagi para muslimah. KLC merupakan program wakaf produktif, mendedikasikan benefit yang diperolehnya untuk mendukung program pemberdayaan Dompet Dhuafa.
 
"Kita mengurangi pengiriman tenaga keluar negeri untuk wanita, yang tidak punya skill untuk diberdayakan jadi wanita berkarakter berjiwa enterpreneurship," ungkapnya.
 
Kemudian, melanjutkan program pengembangan perkebunan berbasis wakaf. Dompet Dhuafa mengelola sebuah perkebunan buah nanas dan buah naga dengan memberdayakan petani di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang.
 
Dompet Dhuafa juga menyediakan fasilitas akses pemasaran dan pengolahan nanas agar menjadi produk yang bernilai lebih. "Kegiatan ini sudah jalan dengan konsep intiplasma, kita sudah mengelola lahan 10 hektare dengan target 150 hektare. Tujuan program ini, agar kita tahu bangsa yang besar itu apabila bangsa yang mampu memproduksi kebutuhan bahan pangan," ucapnya.
 
Terakhir, Dompet Dhuafa akan terus membangun rumah sakit gratis bagi pasien dari kalangan masyarakat miskin. Berlokasi di Desa Jampang, Kemang, Kabupaten Bogor, di atas lahan seluas 7,600 m2. Rumah Sehat Terpadu (RST) memiliki fasilitas lengkap, mulai dari poliklinik, dokter spesialis, ruang operasi, rawat inap, Unit Gawat Darurat (UGD), apotek, hingga metode pengobatan komplementer.
 
"Kemarin kita menargetkan pengembangan rumah sakit dengan menyediakan 1.000 tempat tidur untuk dhuafa, kita terealisasi 500 lebih dan sukses program bersama dengan Badan Wakaf Indonesia rumah sakit khusus mata di Serang," ucapnya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement