REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE — Gelandang Liverpool Georginio Wijnaldum mengatakan Manchester City beruntung ketika menghadapi timnya pada lanjutan Liga Primer musim 2017/2018 di Stadion Anfield, Ahad (14/1). Sebab, Liverpool tidak lagi diperkuat oleh Philippe Coutinho, yang hengkang ke Barcelona.
Pemain timnas Brasil tersebut hijrah ke Camp Nou bulan ini dengan biaya mencapai 14 juta poundsterling. Padahal, selama ini, mantan playmaker Inter tersebut telah menjadi pemain kunci bagi The Reds. "Mereka beruntung, ya. Saya pikir setiap tim papan atas mungkin senang dia pergi ke tim lain di negara lain. Saya pikir itu (lawan Liverpool) akan beruntung, ya,“ kata Wijnaldum seperti dilansir dari Sportskeeda, Ahad.
Wijnaldum mengatakan setiap tim pasti akan merasa kehilangan ketika pemain berkualitas seperti Coutinho hengkang. Wijnaldum memuji Coutinho sebagai pemain yang sangat menyenangkan untuk bekerja sama.
Namun, dia menerangkan, Coutinho tidak hanya sosok luar biasa di lapangan melainkan juga di luar lapangan. Gelandang asal Belanda itu merasa kehilangan Coutinho, tidak hanya di lapangan namun juga di luar lapangan.
Dia mengaku sangat menyukai karakter pria berusia 25 tahun itu. “Saya masih merasa belum terbiasa. Saya rasa kami harus mulai menyadari dia sudah pergi,” kata Wijnaldum.
Philippe Coutinho saat diperkenalkan kepada publik di Camp Nou, Senin (9/1). (EPA-EFE/Alejandro Garcia)
Wijnaldum pun mengaku tim bersyukur Coutinho bisa hengkang ke klub yang bisa mengembangkan kariernya di lapangan hijau. Di sisi lain, tim juga sedih karena kehadiran Coutinho telah membuat the Reds menjadi tim yang lebih baik selama ini.
"Dia adalah salah satu pemain terbaik yang kami miliki di tim tapi sebagai sosok biasa di luar lapangan dia lebih baik lagi. Dia tidak suka menyombongkan diri, selalu mendengarkan kata tim, dan pelatih,“ ucap Wijnaldum.
Wijnaldum juga melayangkan pujian untuk pelatih Liverpool Juergen Klopp yang mencoba membuat tim berada dalam situasi santai pascakepergian Coutinho. "Dia (Klopp) tidak mengatakan bahwa Anda harus melangkah sekarang atau melakukan ini atau itu, dia hanya ingin kami menikmati permainan dan mencoba melakukan yang terbaik," kata dia.
Menurutnya, Klopp memang bukan tipe pelatih yang akan melakukan tekanan pada pemain. "Satu-satunya tekanan yang dilakukan pelatih kepada kami adalah kami harus memberikan 100 persen (performa pada tim) dan mencoba menggunakan kualitas yang kami miliki," ujarnya.