REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pihak berwenang Cina mengatakan minyak yang tumpah dari kapal tanker Iran yang tenggelam di Laut Cina Timur telah menyebar menjadi empat lapisan yang terpisah, Kamis (18/1). Jika digabung, sebarannya mencakup area seluas lebih dari 100 kilometer persegi.
Menurut Lembaga Administrasi Kelautan Negara (SOA), pencitraan satelit sebelumnya menunjukkan dua lapisan besar yang lebih besar, lebih tebal dan lebih terkonsentrasi. Namun, data terakhir telah menemukan empat lapisan yang berkisar antara 48 kilometer persegi sampai 5,5 kilometer persegi.
Kapal tanker Sanchi (IMO: 9356608) tenggelam dalam bencana kapal minyak terburuk dalam beberapa dasawarsa pada Ahad. Ini meningkatkan kehawatiran akan rusaknya ekosistem laut.
Dua jenazah pelaut ditemukan dari kapal. Sedangkan jenazah ketiga ditarik dari laut di dekat kapal. Sisanya sebanyak 29 awak kapal diduga tewas.
Teman dan rekan awak kapal tanker Iran di National Iranian Tanker Company terpukul dengan kematian 32 rekannya, Ahad (14/1). Kapal tanker Sanchi terbakar dan tenggelam di Laut Cina Timur.
Kementerian Perhubungan Cina mengatakan pada Rabu tim penyelamat telah menemukan bangkai kapal tersebut. Bangkai kapal ditemukan di kedalaman 115 meter di bawah permukaan laut. Cina bersiap mengirim robot bawah air untuk menjelajahnya.
Kemudian pada Kamis SOA menyebutkan telah mengumpulkan sampel air dari 19 lokasi tumpahan. Hasilnya air dari lima lokasi memiliki zat minyak bumi pada tingkat yang melebihi standar. Tim pembersihan terus memantau area kecelakaan untuk menilai timbunan dan difusi tumpahan minyak dan dampak ekologinya.
Kapal tanker Sanhi bertabrakan dengan kapal kargo CF Crystal (IMO: 9497050) pada 6 Januari. Angin kencang mendorongnya menjauh dari pantai Cina, tempat kejadian dan memasuki zona ekonomi eksklusif Jepang. Kapal tersebut membawa 136 ribu ton atau hampir satu juta barel kondensat, minyak mentah ultraringan dan sangat mudah terbakar.