Jumat 19 Jan 2018 17:54 WIB

Pesantren Lansia Sarana Dekatkan Orang Tua dengan Agama

Selain diisi kegiatan belajar keagamaan, para lansia juga dikembangkan potensinya.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus Yulianto
Wagub Jabar Deddy Mizwar menyampaikan pidatonya saat Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/8).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Wagub Jabar Deddy Mizwar menyampaikan pidatonya saat Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menghadiri pembukaan program pesantren lansia di Wisma Kementerian Agama di Ciloto Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur Jumat (19/1) siang. Kegiatan yang digagas Pengurus Wanita Syarikat Islam Indonesia Provinsi Jabar ini ditujukan untuk memuliakan orangtua dengan mendekatkan pada kegiatan keagamaan.

Dalam kesempatan tersebut hadir anggota Komisi VIII DPR RI Deding Ishak dan Presiden Lajnah Tanfidziah Syarikat Islam Indonesia Muchlif Chalif Ibrahim. "Jabar provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia," ujar Demiz sapaan Deddy Mizwar.

Demiz menyebutkan, sekitar 19 persen penduduk Indonesia ada di Jabar, yakni sekitar 47 juta jiwa. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan jumlah penduduk benua Australia sehingga sangat besar.

Dari puluhan juta penduduk ini, sekitar 7,83 persen merupakan penduduk miskin didasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Dari data itu juga ada sekitar 1 juta penduduk lansia yang hidup dalam garis kemiskinan.

Oleh karena itu, Demiz menyambut positif digelarnya pesantren lansia yang digagas Syarikat Islam Indonesia di Jabar yang menunjukkan perhatiannya pada lansia. Bahkan, tutur dia, keberadaan pesantren lansia ini dapat hadir di kecamatan-kecamatan.

Pasalnya, berdasakan hasil penelitian yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga profesional menyebutkan apa yang dibutuhkan orangtua yakni pelayanan pendidikan keagamaan dan mental spiritual. Hal tersebut kata dia harus menjadi perhatian yang pertama.

"Pesantren lansia ini mencoba bagaimana mengajak orangtua khusnul hotimah," kata Demiz. Selama ini, lanjut dia, terkadang anak sudah merasa benar merawat orangtua dengan memenuhi kebutuhan jasmani.

Namun, ujar Demiz, di sisi lain orang tua tidak diberikan kesempatan untuk menghidupkan hatinya dengan kegiatan spiritual. Sehingga, kata dia, pesantren lansia ini menjadi solusi tepat untuk mendekatkan orangtua kepada Allah SWT.

Ketua Panitia Pesantren Lansia sekaligus Ketua Pengurus Wanita Syarikat Islam Indonesia Jabar Nunung Kania Rukmana mengatakan, penyelenggaraan pesantren lansia ini untuk memuliakan orangtua. "Selain diisi dengan kegiatan belajar keagamaan, para lansia juga dikembangkan potensinya," ujar dia.

Misalnya, kata Nunung, kegiatan pertanian seperti holtikultura, memasak kue dan membuat kerajinan. Intinya, ungkap dia, orangtua diajak untuk berkegiatan yang menyenangkan.

Nunung menerangkan, pesantren lansia ini dirancang untuk selama enam bulan. Pada angkatan pertama ini ada sebanyak 80 orang lansia yang didominasi wanita yang mengikuti pesantren. Puluhan orang ini berasal dari 16 kabupaten/Kota di Jabar seperti Kota/Kabupaten Sukabumi, Bogor dan Cianjur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement