REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Asisten pelatih Persib Bandung Fernando Soler tidak ingin mengistimewakan laga melawan PSMS Medan sebagai pertandingan el clasico. Baginya semua lawan adalah sama dan harus dihadapi dengan serius.
"Ya classico bukan cuma ini. Classico dari pertama semua pertandingan mau kami hadapi seperti classico," ujar pria berpaspor Argentina tersebut usai latihan di Stadion sSi Jalak Harupat pada Jumat (19/1).
Skuat Maung Bandung akan berhadapan dengan skuat Ayam Kinantan pada Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ahad (21/1). Kedua tim tersebut memiliki sejarah perseteruan sengit sejak masa Perserikatan hingga Liga Super Indonesia. Beberapa kali kedunya juga bersua di partai final kejuaraan.
Kunjungan klub asal Sumatra Utara tersebut juga menjadi momen emosional bagi klub asal negeri Pasundan. Pasalnya, sang juru taktik PSMS Djadjang Nurdjaman juga pernah mengasuh pasukan berkostum biru, Persib.
Sehingga, bisa dikatakan pertandingan ini akan menjadi ajang reuni bukan hanya untuk para pemain, tapi juga para bobotoh, suporter Persib.
Selain itu, meski sebagai klub yang dipandang sebelah mata karena baru promosi dari Liga 2, PSMS nampaknya tak dapat diremehkan. Hal tersebut terlihat dari geliat PSMS yang berhasil menumbangkan klub Liga 1 yang lebih diunggulkan, PSM Makassar dengan skor 2-1.
Menanggapi performa menanjak PSMS, Soler enggan gentar. Ia mengaku Persib tidak mau terlalu memikirkan tim lawan. Bagi Persib, lebih penting untuk mempersiapkan diri sendiri. "Kami percaya tim kami. Bukan kami melihat tim lain. Ini kami lihat tadi malam sama (pelatih kepala) Mario Gomez. Kami tidak lihat posisi atau komposisi mereka. Kami lihat posisi atau komposisi kami. Kalau pemain persib sudah paham apa yang diinginkan pelatih, pasti bisa menang," jelasnya.