Selasa 23 Jan 2018 13:09 WIB

IFAB Putuskan Soal Sistem VAR pada Maret

Jika disetujui maka akan membuka jalan bagi FIFA untuk memakainya pada Piala Dunia.

Ofisial FIFA mengecek Video Assistan Referee (VAR) pada pertandingan Piala Dunia Antarklub 2016.
Foto: EPA/KIMIMASA MAYAMA
Ofisial FIFA mengecek Video Assistan Referee (VAR) pada pertandingan Piala Dunia Antarklub 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH — Badan pembuat peraturan sepak bola (IFAB) mengatakan pada Senin (22/1) bahwa keputusan akhir mengenai penggunaan video tayangan ulang atau video asisten wasit (VAR) akan ditentukan pada Maret mendatang. Sistem ini dirancang untuk membantu wasit dalam membuat keputusan-keputusan penting. 

VAR telah diuji coba pada beberapa kompetisi di penjuru dunia, termasuk Liga Italia, Liga Jerman, dan Piala Konfederasi sejak tahun lalu dengan hasil yang beraneka ragam. Juara bicara IFAB mengatakan bahwa pertemuan penuh IFAB di Zurich pada 3 Maret akan menghasilkan putusan. Jika disetujui maka akan membuka jalan bagi badan sepak bola dunia (FIFA) untuk memakainya pada Piala Dunia 2018 di Rusia.

IFAB mengatakan sudah mendapat dukungan dari studi yang dilakukan Universitas Katolik Leuven di Belgia mengenai uji coba VAR. Menurut studi itu, VAR telah digunakan pada 804 pertandingan kompetitif dengan hanya rata-rata di bawah lima pemeriksaan ofisial video per pertandingan. 

"Mayoritas pengecekan tidak mengintervensi pertandingan," kata studi itu.

Studi tersebut mengatakan 533 pertandingan tidak melakukan peninjauan, di mana permainan dihentikan karena wasit atau asisten video harus melihat tayangan ulang. Hanya 42 pertandingan yang memerlukan lebih dari satu peninjauan.

Studi itu mengatakan bahwa akurasi keputusan-keputusan yang melibatkan insiden-insiden yang mengubah pertandingan, seperti gol, penalti, dan kartu merah langsung, sebesar 98,9 persen pada pertandingan-pertandingan di mana VAR digunakan. Median waktu untuk peninjauan adalah 39 detik ketika keputusan hanya berdasarkan pada komunikasi dengan VAR, dan 79 detik dengan penggunaan monitor di pinggir lapangan. 

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan pada beberapa kesempatan bahwa ia ingin menggunakan VAR di turnamen-turnamen utama sepak bola. Bagaimanapun, beberapa uji coba yang melibatkan VAR tidak berjalan lancar sepenuhnya. 

Terdapat keraguan mengenai apakah masalah-masalah ini dapat diatasi untuk turnamen-turnamen utama seperti Piala Dunia. Sebab, pada perhelatan tersebut, banyak tim, ofisial, dan penggemar yang belum familiar dengan sistem ini.

Pelatih Lazio Simone Inzaghi mengatakan setelah pertandingan Liga Italia bulan lalu bahwa VAR menghapus kegembiraan dari sepak bola. "Para pemain tidak lagi saling berpelukan setelah mencetak gol, justru mereka melihat langsung ke arah wasit. Bagi saya, hal ini menghapus adrenalin dan kegembiraan saya terhadap sepak bola,” tuturnya.

Pada Piala Konfederasi tahun lalu, wasit Wilmer Roldan memerlukan dua peninjauan terhadap insiden untuk mengusir seorang pemain Kamerun di tengah kekisruhan pada pertandingan melawan Jerman. 

 

 

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement