REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Asisten pelatih Persib Bandung Herrie Setyawan mengungkapkan kelemahan Maung Bandung pada penyelesaian akhir. Ini didapat dari hasil evaluasi pertandingan terakhir Piala Presiden 2018 melawan PSMS, di mana Persib takluk 0-2 dan peluang yang ada tidak bisa diselesaikan dengan baik menjadi gol.
"Tetapi coach (Mario Gomez) bersyukur bisa kelihatan, kami menguasai pertandingan tapi tidak ada penyelesaian akhir di sana. Itu yang menjadi catatan coach, hanya di penyelesaian akhir," ujar pria yang akrab disapa Jose tersebut usai latihan reguler di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Selasa (23/1).
Pada kesempatan latihan tersebut, skuat Maung Bandung berusaha mempertajam posisi dan penyelesaian akhir ketika mendapatkan peluang untuk mencetak gol. Jose menekankan, dalam beberapa sentuhan, para pemain dilatih untuk mampu membawa bola hingga berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang.
Saat dikalahkan PSMS Medan, Persib sebenarnya lebih mendominasi penguasaan bola dengan 59 persen berbanding 41 persen. Bahkan percobaan tendangan ke gawang (20) serta tendangan yang berkategori tepat sasaran (8) lebih banyak dilepaskan Persib.
"Karena kan kemarin kita tahu juga kesempatan - kesempatan itu banyak. Sampai kami hitung ada sekitar sembilan kans yang bisa jadi gol. Ya, mungkin itu yang jadi catatan buat coach Gomez," tegasnya.
Bertarung di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Persib dipermalukan oleh tim yang diasuh mantan pelatihnya sendiri. Melalui kemenangan pada Ahad (21/1) tersebut, PSMS menduduki singgasana Grup A dengan mengoleksi enam poin dan empat gol.
Persib wajib menang pada laga ketiga melawan PSM pada Jumat (26/1). Maung Bandung tentunya tidak ingin melepaskan kesempatan tersebut dan gugur secara dini pada turnamen pramusim ini.
"Ya, itu pasti. Kami akan berusaha semaksimal mungkin pada pertandingan terakhir itu. Kalau memang kami mau lolos, kami semua harus bekerja keras. Itu yang ditekankan coach," kata pria berkepala plontos tersebut.