Ahad 28 Jan 2018 06:18 WIB

Peserta Mengaku Lebih Mudah Belajar dengan Metode 30 Menit

Metode yang diajarkan diakui peserta mudah dipahami.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Indira Rezkisari
Ustadz Achmad Faridz Hasan memberikan arahan kepada peserta saat mengikuti pelatihan 30 menit bisa membaca Al-quran di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (27/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustadz Achmad Faridz Hasan memberikan arahan kepada peserta saat mengikuti pelatihan 30 menit bisa membaca Al-quran di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar pelatihan metode lancar membaca Al-Quran 30 menit. Para peserta menyatakan pelatihan ini banyak membawa manfaat dan berguna untuk dipraktikkan di masa depan.

Pelatihan metode 30 menit membaca Al-quran ini didampingi oleh Ustaz Achmad Farid Hasan. Pelatihan ini sendiri sudah memasuki angkatan ke-75 dan selalu antusias diikuti oleh para pesertanya.

Dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Gedung Republika, Warung Buncit, Jakarta Selatan pada Sabtu (27/1) diikuti oleh 17 peserta. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari wilayah Jabodetabek tetapi juga luar wilayah tersebut.

Salah satu peserta, Karyono menyatakan dari pelatihan ini dirinya merasa bisa lebih memperlancar dan lebih tahu mana yang benar dan salah. Terutama dalam hal pembelajaran tajwid.

"Saya sudah lama nggak belajar baca Al-quran, jadi ini belajar lagi untuk membetulkan bacaan. Sebelumnya sudah pernah belajar, sudah bisa," ujar Karyono.

Pria berusia 67 tahun menyatakan metode yang diajarkan jauh berbeda dari zaman dulu. Saat dulu dirinya belajar membaca Alquran Iqro dan itu dirasa lama dan sulit untuk menghafalnya.

Namun setelah belajar metode ini pria yang tinggal di Malang ini merasa lebih cepat dan lebih bagus. Materi yang diberikan lebih mudah dipahami terutama bagi yang sudah tua atau anak-anak.

"Tidak pernah terpikir bagi saya, dulu Alquran bisa dibaca dengan huruf latin dulu. Yang ini mudah dipahami, karena huruf latin kan kita sudah kenal sebelumnya. Jadi tidak terlalu sulit dipahami dan pemberian materinya bertahap saya kira tambah lama dipelajari tambah bisa," lanjutnya.

Karyono juga menyatakan dia berencana akan mengenalkan metode ini kepada cucunya karena merasa metode ini mudah untuk dipahami.

Hal senada juga diungkapkan oleh Aviv. Pria yang tinggal di Tangerang Selatan ini menyatakan sekarang sudah mulai bisa dengan benar dalam membaca Alquran huruf per hurufnya.

Panjang-pendeknya dalam membaca atau tajwid bagi Aviv juga sesuatu yang mudah untuk dipahami. Serupa dengan Karyono, Aviv juga mengatakan dulu sudah pernah belajar membaca Alquran namun tidak ada aturan yang seperti ini.

"Dulu belajar cuma baca huruf Arabnya saja nggak dipelajari latinnya sekarang ini. Sekarang huruf-huruf hijaiyahnya dikasih tahu dan baca latinnya bagaimana dan dikasih tahu cara menghafalnya. Insya Allah ini nggak akan lupa," ujar pria berusia 52 tahun ini.

Aviv mengaku sudah tahu kegiatan ini sudah lama, namun susah mencari waktu. "Saya sih mau mendalami ini lagi di rumah, dipelajari lebih mendalam. Setidaknya saya bisa mengamalkan ilmu yang sudah didapat ini dengan benar dan baik," lanjutnya.

Metode belajar membaca Alquran 30 menit merupakan metode yang ditemukan oleh Ustaz Hafid dan sang istri tahun 2000 silam. Metode ini menekankan pada pemahaman huruf baca lalu dilanjutkan tanda baca dan tajwid.

photo
Peserta membaca Al-quran saat mengikuti pelatihan 30 menit bisa membaca Al-quran di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (27/1).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement