Rabu 31 Jan 2018 17:47 WIB

Amerika Utara akan Saksikan Gerhana Bulan Langka

Ratusan orang diperkirakan melihat gejala tersebut dari puncak gunung Los Angeles.

Gerhana Bulan Total atau Super Blue Blood Moon. Ilustrasi
Foto: Express.co.uk
Gerhana Bulan Total atau Super Blue Blood Moon. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pengamat langit wilayah barat Amerika Utara sebelum fajar pada Rabu (31/1) akan melihat gerhana bulan langka, Super Blue Blood Moon. Ratusan orang diperkirakan melihat gejala tersebut dari puncak gunung Los Angeles.

Seperti halnya gerhana bulan total, bumi akan menjatuhkan bayangan berwarna merah gelap di permukaan satelit alaminya itu, yang disebut "blood moon" (bulan darah). Namun, dua unsur lain bergabung untuk membuat tontonan pada Rabu tersebut sangat tidak biasa.

Gerhana itu akan tampak pada kesempatan langka bulan purnama kedua dalam satu bulan atau dikenal sebagai "bulan biru" dan pada titik di orbit bulan, tempat ia mencapai kedudukan terdekatnya ke bumi. Hal itu akan membuat bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit daripada biasanya, sebagai "super moon" (bulan besar).

Tampilan kemerahan pada permukaan bulan itu -citra bulan tidak lenyap sama sekali selama gerhana tersebut- disebabkan oleh cahaya matahari, yang menerobos atmosfer bumi saat bulan jatuh ke dalam bayangan planet Bumi. Terakhir kali ketiga keadaan terjadi untuk satu gerhana bulan terlihat dari Amerika Utara pada 1866, kata badan cuaca meteorologi AccuWeather.

Di Los Angeles, kerumunan yang berkisar antara 1.000 sampai 2.000 orang diperkirakan melakukan perjalanan dalam kegelapan ke Observatorium Griffith di Gunung Hollywood, di mana teleskop ekstra akan dipasang agar mereka dapat melihat pertunjukan astronomis tersebut, kata pejabat Observatorium Griffith.

 

photo
Fenomena gerhana bulan

"Observatorium Griffith adalah tentang bola mata menuju langit, jadi ada satu hal untuk dipelajari tentang peristiwa ini di sebuah buku, tapi ini adalah cara lain lagi untuk melihatnya sendiri," ujar direktur observatorium tersebut, Ed Krupp, dalam sebuah wawancara telepon.

Krupp, dalam langkah yang telah dia lakukan selama gerhana lainnya, berencana untuk berpakaian seperti penyihir dengan membawa panci dan wajan di luar observatorium sementara banyak orang melihat peristiwa tersebut. Kehadirannya memberi penghormatan yang aneh pada mitos tentang gerhana yang berasal dari Babel kuno, ketika orang percaya mereka harus menakut-nakuti makhluk misterius yang menelan bulan.

Di bagian barat Amerika Utara akan mudah melihat gerhana mulai pukul 03.48 Waktu Pasifik, kata NASA, tapi pertunjukan bulan akan kurang terlihat di wilayah Midwest dan bahkan lebih sulit ditemukan di wilayah Pantai Timur, tempat bulan akan terbenam sebelum gerhana tersebut berjalan lancar.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement