Rabu 07 Feb 2018 14:54 WIB

Program Sociopreneur Diharap Lahirkan Wirausaha Muda

Sociopreneur merupakan program unggulan LAZ BSM Umat.

Direktur Eksekutif Laz BSM Umat Rizqi Okto Priansyah saat memberikan bantuan secara simbolis kepada mahasiswa UGM, di Yogyakarta, Selasa (6/2/2018).
Foto: Dok LAZ BSM Umat
Direktur Eksekutif Laz BSM Umat Rizqi Okto Priansyah saat memberikan bantuan secara simbolis kepada mahasiswa UGM, di Yogyakarta, Selasa (6/2/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --     Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSM Umat) bersama Bank Syariah Mandiri bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP).

ISDP merupakan program masterpiece LAZ  BSM Umat yang diselenggarakan bersamaan dengan pelaksanaan seminar  bertajuk "Peran & Sinergi Perbankan Syariah Dalam Pengembangan Sociopreneur", di Ruang Utama Lantai I, UGM, Yogyakarta, Selasa (6/2).

Seminar ini dihadiri sejumlah pembicara, di antaranya Area Manager BSM Yogyakarta Sukma Dwie Priadi, Founder & CEO Vestifarm Dharma Anjarrahman, dan Founder & CEO ARIZKA Group Resika Caesaria.

Regional Office Head IV Bank Syariah Mandiri, Jeffry Prayana mengatakan, pelaksanaan ISDP atau sociopreneur sangat diperlukan di masyarakat di tengah munculnya kesenjangan dan masalah sosial ekonomi.

"ISDP ini merupakan gerakan dari kepedulian Syariah Mandiri bekerja sama dengan LAZ BSM Umat dalam menggerakkan dan menumbuhkan semangat wirausaha muda," kata Jeffry Prayana saat menjadi keynote speech seperti rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/2).

"Program Sociopreneur ini pas untuk membantu menyelesaikan sejumlah masalah di masyarakat melalui wirausaha. Dengan wirausaha ini diharapkan para pemuda membentuk karakter pemuda yang gigih dan peka terhadap masalah sosial ekonomi di masyarakat," tambahnya.

Direktur Eksekutif LAZ  BSM Umat, Rizqi Okto Priansyah mengatakan, tujuan program ISDP ini untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai bidang sociopreneur secara umum.

"Supaya bisa tercipta pengusaha-pengusaha muda muslim yang nantinya akan menggerakkan perekonomian umat," ucap Rizqi Okto.

Dalam kesempatan itu, Founder dan CEO MADE ARIZKA Group Resika Caesaria menceritakan pengalamannya terkait sociopreneur. Menurutnya, modal bukanlah faktor utama dalam berbisnis, namun inovasi dan semangat pantang menyerah dalam mengembangkan bisnis adalah kunci yang paling penting.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement