Selasa 13 Feb 2018 08:25 WIB

Trump Potong Dana Stasiun Luar Angkasa Internasional

Trump ingin meningkatkan anggaran belanja NASA sebanyak tiga persen tahun depan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station)
Foto: Dailymail.co.uk
Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden Donald Trump menyatakan keinginannya menghentikan pendanaan AS untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di 2025. Hal ini dilakukan dengan tujuan ingin memasukkan dana tersebut ke usaha sendiri atau NASA.

Rencana Trump untuk ISS dan program luar angkasa NASA ini diresmikan dengan proposal anggaran 2019 miliknya. Trump ingin meningkatkan anggaran belanja NASA sebanyak tiga persen tahun depan.

Keputusan ini juga mencakup dana Rp 2 triliun (150 juta dolar AS) dan mendorong pengembangan komersial di ISS menggantikan pembayaran Amerika. Stasiun ruang angkasa ini dijadwalkan akan beroperasi di 2024.

"Dalam anggaran ini diusulkan mengakhiri dukungan keuangan langsung dari AS untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2025, setelah itu NASA akan bergantung pada mitra komersial untuk persyaratan demonstrasi dan teknologi orbit Bumi yang rendah," menurut proposal Gedung Putih yang dirilis pada Senin dan dilansir di BBC pada Selasa (13/2).

Dalam dokumen tersebut kemudian disebutkan pemerintah AS akan membuat program senilai Rp 2 triliun untuk membantu mempersiapkan perusahaan swasta yang akan mengambil alih operasi stasiun luar angkasa tersebut selama tujuh tahun ke depan. Dalam anggaran tersebut juga meminta Rp 267 triliun (19,6 miliar dolar AS) dana untuk NASA pada 2019 yang naik Rp 6 triliun (500 juta dolar AS) dari anggaran 2018.

"Dana tersebut juga ditambahkan permintaan Rp 143 triliun (10,5 miliar dolar AS) untuk kampanye eksplorasi yang inovatif dan berkelanjutan. Nantinya kampanye akan mengarah pada kembalinya manusia ke bulan untuk eksplorasi dan pemanfaatan jangka panjang yang selanjutnya akan diikuti oleh misi manusia ke Mars dan destinasi lainnya," hal ini disebut dalam ulasan NASA.

Menanggapi hal ini, Robert Lightfoot, seorang administrator NASA menyebut usulan itu sebagai hal yang menyenangkan bagi pihaknya. "Ini benar-benar mencerminkan kepercayaan pemerintah bahwa Amerika akan kembali memimpin perjalanan ke Bulan dan mengambil sebuah lompatan besar berikutnya dari sebuah langkah kecil bagi kemanusiaan sekitar 50 tahun yang lalu," ujarnya.

Sementara itu, senator Demokrat Bill Nelson yang juga seorang mantan astronautt mengatakan rencana yang diusulkan untuk menghentikan pendanaan ISS adalah hal yang tidak masuk akal.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement