REPUBLIKA.CO.ID, BRESCIA — Legenda AC Milan Andrea Pirlo akan memainkan pertandingan terakhirnya di San Siro, Milan, Italia, pada 21 Mei mendatang. Laga perpisahan ini sekaligus menjadi pertandingan untuk menggalang dana yang akan disumbangkan bagi kegiatan amal.
Mantan pemain Brescia, Inter, Reggina, Milan, Juventus dan New York City FC ini memutuskan untuk menggantung sepatu pada akhir 2017. Pirlo pun menjelaskan pertandingan terakhir itu digelar di San Siro yang merupakan stadion di mana dia melakoni banyak duel penting.
“Ini adalah kesempatan berbagi malam spesial untuk melakukan sesuatu yang paling kita cintai,” kata dia saat menerima sebuah penghargaan di kota asalnya Brescia, dilansir dari Football Italia, Sabtu (17/2).
Sejak tidak lagi berlaga di pertandingan kompetititif, Pirlo telah menjadi komentator di Sky Sport Italia pada beberapa pertandingan. Il Maestro pun ditanya tentang rencana masa depannya.
“Saya hanya pernah bermain sepak bola, jadi saya pikir saya akan tetap di dunia ini. Menjadi pelatih adalah sebuah kemungkinan, tetapi saya belum tahu. Saya perlu untuk bersantai untuk sementara waktu sehingga saya akan punya waktu untuk memutuskan apa yang ingin saya lakukan,” kata dia.
Andrea Pirlo (kiri) ketika masih memperkuat AC Milan bersama Filippo Inzaghi (tengah) dan Ricardo Kaka (kanan). Pirlo bersama Inzaghi dan Kaka turut mengantar Milan menjuarai Liga Champions pada 2007. (EPA/DANIEL DAL ZENNARO)
Pirlo, yang kini berusia 38 tahun, mencapai puncak kariernya ketika memperkuat Milan. Selama sepuluh tahun, 2001-2011, dia turut mempersembahkan dua gelar Liga Italia Serie A, dua Liga Champions, dan satu Piala Dunia Antarklub.
Pirlo juga termasuk dalam skuat tim nasional Italia yang memenangi Piala Dunia 2006. Dia pindah ke Juventus pada 2011 dan meraih tujuh gelar, termasuk empat Serie A.
Dia mencicipi Liga Amerika Serikat pada 2,5 tahun terakhir kariernya. "Saya tidak menyesal, karena ini saat yang tepat untuk berhenti dan saya membuat pilihan. Saya senang."