Ahad 18 Feb 2018 18:20 WIB

Luwu Utara Siap Jadi Pembibitan Sapi Potong

Luwu Utara akan mendapat alokasi sekitar 400 ekor sapi jenis Brahman Cross

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, LUWU UTARA--Kementerian Pertanian mendorong Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sebagai lokasi pengembangan sapi potong. Hal ini lantaran kabupaten tersebut memiliki potensi besar untuk menggarap pembibitan ternak sapi potong.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri agar terjadi lompatan populasi yang signifikan, diantaranya melalui Upaya Khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab), penguatan perbibitan, penambahan sapi indukan impor dan pengendalian pemotongan sapi betina produktif.

"Untuk pengadaan sapi indukan akan disebarkan kepada Kepala Daerah yang siap, hal itu harus ditunjukkan dengan kesiapan lahan untuk penyediaan pakan," kata Ketut melalui siaran pers, Ahad (18/2).

Kementan Luncurkan Aplikasi Android untuk Kesehatan Sapi

Menurutnya, komitmen daerah dalam menyiapkan dukungan potensi lokal baik kesiapan lahan maupun pakan yang dibutuhkan sangat penting.

Ketut menyebutkan, sesuai rencana, Luwu Utara akan mendapat alokasi sekitar 400 ekor sapi jenis Brahman Cross yang nantinya akan ditempatkan di UPTD Sapi Potong Luwu Utara. Dalam kesempatan tersebut, ia juga melakukan peninjauan di sekitar UPTD dan berharap nantinya sapi yang akan diterima dapat berkembang secara cepat, sehingga UPTD ini dapat menjadi contoh bagi UPTD sapi potong lain.

Diharapkan pada Mei 2018 pembangunan UPTD sudah selesai dan dapat digunakan. Melihat kondisi jalan di sekitar UPTD yang berbukit, Ketut meminta agar dibuatkan embung-embung untuk penyediaan air.

"Selain itu juga disarankan agar penerapan prinsip prinsip animal welfare yang wajib diperhatikan," ujar dia.

Bukan hanya itu, tempat turun dan naiknya sapi pada area yang datar juga harus disiapkan beserta kandang isolasi yang digunakan saat ada ternak yang sakit.

"Serta obat obatan yang cukup," katanya.

Pengawasan dan recording terhadap kondisi sapi dari kehilangan pun tidak luput dari perhatian pihaknya. Menurutnya perlu ada pengawasan 24 jam.

"Saya melihat Kabupaten Luwu Utara memiliki potensi pengembangan sapi dan potensi lahan pengembalaan, serta sumberdaya manusia di bidang peternakan yang cukup bagus," tambah Ketut.

Namun perlu adanya penataan lahan dan menambah rumput yang berkualitas untuk hijauan pakan ternak. Ketut juga menyarankan kepada Bupati Luwu Utara agar mengarahkan masyarakat sekitar menanam rumput pakan hijauan seperti odot, rumput gajah, indigofera untuk menyongsong kedatangan sapi-sapi indukan Brahman Cross. Nantinya, rumput tersebut dapat dijual ke UPTD, sehingga masyarakat juga ikut dilibatkan dalam pengembangan sapi dan menambah penghasilan harian masyarakat setempat. Dengan begitu, kesejahteraan petani atau peternak dapat turut meningkat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement