REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Jakarta sudah menghitung nominal kerusakan kawasan tersebut setelah laga final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/2). Direktur Utama PPK GBK Winarto menyampaikan, hasil hitungan tim di internal pengelola mendapatkan nilai kerusakan kawasan utama Asian Games 2018 tersebut terbilang kecil.
"Sudah selesai kami hitung. Nilai pastinya tidak sampai seratus juta," kata Winarto, saat dihubungi Republika.co.id pada Sabtu (18/2).
PPK GBK memastikan sejumlah fasilitas yang rusak tersebut tak akan mengganggu persiapan Asian Games 2018 yang akan dimulai pada Agustus. Ia mengatakan, mulai Ahad (18/2), tim kontraktor dari Kementerian Pekerjaan Umum pun sudah mulai melakukan perbaikan. Masa perbaikan tersebut disanggupi rampung paling lambat dalam sepekan ini. "Rabu (21/2) sudah selesai itu perbaikannya. Sudah ditangani oleh kontraktor," ujar dia.
Hanya, dia menyayangkan aksi vandalisme penonton sepak bola yang ternyata belum mampu menjaga fasilitas dan sarana utama olahraga nasional tersebut. Winarto mengungkapkan, dari penelusuran tim PPK GBK sepanjang Ahad (18/2), ada sekitar tujuh segmen kerusakan. Dari tujuh tersebut paling prioritas perbaikannya ada di bagian dalam dan ring satu pintu masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Segmen kerusakan terparah, yaitu pagar pembatas antara tribun penonton dan lapangan. Di beberapa titik mengalami jebol dan patah rangka. Kondisi tersebut, kata dia, lantaran para penonton yang mendesak masuk ke areal lapangan usai laga final antara Persija Jakarta dan Bali United.
Selain itu, pada ring satu pintu masuk juga mengalami kerusakan. Di pintu tujuh dan sembilan kata dia, pintu elektronik otomatis berangka besi jebol. Ia mengatakan, itu karena desakan penonton dari luar yang mendesak ingin masuk ke dalam stadion lantaran tak ada tiket.
Masih pada segmen tersebut, PPK GBK juga mencatat kerusakan fasilitas lain. Seperti tempat pembuangan sampah yang hancur dan hilang dari tempat semula. Begitu juga fasilitas lain seperti tanahaman. Tanaman di seputaran kawasan GBK sampai jalan umum rata dengan tanah.
Winarto menerangkan, tanaman-tanaman tersebut sebetulnya sengaja ditumbuhkan agar saat Asian Games nanti, bisa menambah keasrian kawasan GBK. Akan tetapi, lantaran tak kontrol dari para penonton, membuat suporter yang membeludak tak bisa mengindahkan kakinya agar tak menginjak-injak dan mencerabut tanaman-tanaman tersebut.
"Tentu ini sangat kita sayangkan. Kita tidak mau yang seperti ini terulang lagi," ujar dia. Winarto pun memastikan, sudah ada yang bertanggungjawab dalam mengganti biaya kerusakan tersebut.
Sebelum laga final Piala Presiden 2018, penyelenggara sudah memberikan uang jaminan sebesar Rp 1 miliar sebagai cek cair pengganti biaya kerusakan.