REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Jami Yokohama merupakan satu-satunya masjid dan yang paling diimpikan warga Yokohama. Meski bangunannya sederhana, mereka amat bahagia dan bersyukur.
Luas masjid sekitar 200 meter persegi, berlokasi di kawasan Hayabuchi, Tsuzuki. Bangunan seperti rumah pada umumnya, namun berbentuk kubus dengan tiga lantai.
Amat sederhana, tanpa kubah ataupun menara. Penanda masjid dengan papan nama masjid bertuliskan Arab dan Jepang. Selain itu, hiasan seperti kubah dan ujung menara juga ditemui di atap bangunan yang didominasi warna cokelat muda itu.
Terdapat seorang imam di Masjid Jami Yokohama. Sang imam berasal dari Myanmar dan mampu tiga bahasa, yakni Inggris, Arab, dan Jepang. Adapun pengurus masjid didominasi imigran asal Pakistan.
Beragam aktivitas pun dilaksanakan. Tak hanya shalat, tapi juga pendidikan Islam untuk anak, kajian keislaman untuk dewasa, dan acara untuk Muslimah.
Masjid Yokohama juga terkenal dapat mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah dengan jumlah yang besar. Setiap bulan, infak mencapai 1.000 yen.
Dari pendapatan tersebut, pengurus membaginya tak hanya untuk aktivitas masjid, tapi juga untuk bantuan kemanusiaan kepada Muslimin yang tertimpa bencana di seluruh dunia.
(Baca: Islam di Yokohama)
(Baca Juga: Jasa Ottoman dalam Syiar Islam di Jepang)