REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Masjid Raya Bogor merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Kota Hujan ini. Masjid ini berdiri sejak 1970. Perancangnya adalah FX Silaban.
Ia adalah seorang arsitek yang pernah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil dari pemerintah karena prestasinya dalam merancang pembangunan Masjid Istiqlal.
Kini, setelah 30 tahun lebih, pemerintah Kota Bogor rupanya ingin meremajakan masjid ini agar bisa selaras dengan dinamisnya desain masa kini. Seperti tertulis pada laman resmi pemerintah Kota Bogor, masjid ini melakukan rehabilitasi dalam dua periode.
Perubahan pun dilakukan secara bertahap. Di antaranya pekerjaan pembongkaran dan struktur bangunan basement plaza serta menara yang mulai dikerjakan pada 2006. Setahun berikutnya dilakukan pengerjaan kontruksi lantai dan kolom untuk menara dan plaza. Lantas perombakan besar dilakukan lagi pada 2012.
Mulai dari perluasan kontruksi beton, pekerjaan kubah utama dan menara hingga pembangunan fisik terkait dengan interior, elektrikal metanical, sampai penataan tapak bangunan.
''Revitalisasi Masjid Raya Bogor ini diperlukan karena sudah melewati usia pakai. Saat ini sudah berusia lebih dari 30 tahun,'' jelas Kepala Dinas Pengawasan Pembangunan dan Permukiman Kota Bogor, Erna Hernawati, di laman resmi Pemerintah Kota Bogor.
Erna mengatakan, dari hasil perombakan ini, luas bangunan juga kian bertambah. Secara terperinci ia menjelaskan, untuk lantai dasar bangunan utama memiliki luas 512 meter persegi. Lalu luas parkir basement 825 m2, tempat wudhu basement 176 m2, tempat wudhu depan 30 m2, ruang pengelola 320 m2. Sedangkan untuk koridor atau selasar penghubung memiliki luas 182 m2.
''Bagian bagian selasar ini kami secara khusus melengkapi jalan masuk untuk penyandang cacat,'' ujarnya.
(Baca: Wajah Baru Masjid Raya Bogor)