REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Faksi Palestina Fatah mengecam utusan Qatar, Mohammed al-Emadi, karena telah menuduh Otoritas Palestina bertanggung jawab atas situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Menurut Fatah, pernyataan tersebut bertujuan untuk menambah perpecahan di Palestina.
Emadi, yang melakukan kunjungan pekan lalu ke sebuah rumah sakit di Gaza, juga mengatakan jika Presiden Abbas membantu Gaza, maka dia akan mendapatkan popularitas tinggi. Ia menambahkan, Abbas harus berusaha untuk merangkul rakyatnya daripada menunjukkan sikap bermusuhan.
"Otoritas Palestina, Mesir, dan Israel harus dipersalahkan atas situasi kemanusiaan di Gaza," ujar Emadi.
Fatah mengatakan pernyataan Emadi telah menyuarakan sikap yang tidak dapat dipahami dan telah menyinggung Otoritas Palestina.
"Pernyataan politik yang dibuat utusan Qatar terhadap Presiden Mahmoud Abbas adalah bentuk eksploitasi situasi tragis di Gaza karena dia mengabaikan dukungan yang kami berikan kepada masyarakat kami di sana," kata Fatah dalam sebuah pernyataan, dikutip al-Arabiya.
Fatah meminta Emadi untuk menarik kembali komentarnya yang berpotensi memecah belah Palestina. Menurut faksi ini, Presiden Abbas selalu berusaha membantu orang-orang di Gaza seperti yang dilakukannya untuk penduduk di wilayah Palestina lainnya, tanpa diskriminasi.
"Gaza adalah pilar Palestina dan ada tanggung jawab nasional terhadapnya, sama kasusnya dengan wilayah Palestina lainnya. Kami menyadari pentingnya memulihkan Gaza ke legitimasi Palestina dan tidak membiarkan siapa pun menjajahnya," ungkap Fatah.