REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang terjadi pada pertengahan Februari di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah merugikan petani. Sedikitnya 254 hektare lahan bawang merah terkena banjir dan puso (gagal panen).
"Potensi kehilangan produksi 2.565 ton dengan kerugian Rp 18.325.539.000," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, Selasa (27/2).
Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian setempat banjir di Kabupaten Brebes berakibat curah hujan yang tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Pemali. Selain bawang merah, lahan padi dan lahan cabai, baik besar maupun rawit juga terdampak.
Tanaman cabai besar atau rawit yang terkena banjir dan puso seluas 48 hektare dan puso. Dari luasan tersebut, potensi kehilangan produksi mencapai 360 ton dengan taksiran kerugian sebesar Rp 396.288.999.
Sementara, untuk lahan sawah yang terkena banjir seluas 1.270 hektare. Sekitar 349 hektare mengalami puso dengan potensi kehilangan produksinya 1.989 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan taksiran kerugian Rp 3.611.103.000.
Dampak pengaruh iklim yang terjadi ini menimpa sektor pertanian di enam kecamatan 40 desa dengan luasan total terkena mencapai 1.751 hektare. "Total kerugian sebesar lebih dari Rp 22 miliar," ujar dia.