REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada bagian pilar terlihat pula pola lengkungan layaknya di Masjid Nabawi. Pola pewarnaannya hanya dua warna pada bagian lengkungan.
Sementara lengkungan tersebut hadir sebagai penghubung antarpilar yang ada di bagian interior masjid. Terhias pula di bagian dinding masjid tulisan kaligrafi berbahasa Arab. Hiasan kaligrafi ini hampir mengisi bagian tembok yang ada di sisi interior.
Mihrab, ditampilkan dengan bentuk persegi empat yang dihadirkan secara vertikal. Bentuk semacam ini juga dapat ditemui di beberapa masjid di Indonesia. Pada bagian persegi empat ini juga dihiasi dengan kaligrafi berbahasa Arab serta permainan garis simetris yang dihadirkan secara berulang.
(Baca: Masjid Khazret Sultan Terbesar di Asia Tengah)
Kemegahan arsitektur masjid ini kian dilengkapi dengan hadirnya sebuah lampu gantung berbahan kristal di bagian dalam. Ketika malam tiba maka cahaya kekuningan yang dipancarkan oleh lampu tersebut akan memberikan rasa nyaman bagi para jamaah yang berada di dalamnya.
Sementara itu, sang perancang masjid juga tidak lupa untuk mendesain tempat wudhu yang nyaman bagi para jamaah. Layaknya tempat wudhu di Masjid Nabawi, para jamaah yang hendak membersihkan dirinya sebelum shalat bisa melakukannya dengan cara duduk.
Pada ruangan ini dihiasi dengan langit-langit yang menghadirkan pola garis memanjang dilengkapi dengan lampu yang memanjang. Hampir dapat dipastikan kenyamanan akan bisa didapat para jamaah.
Jadi, tak salah kiranya jika Anda tengah melancong ke Kazakhstan untuk meluangkan waktu guna beribadah ke masjid ini. Di tempat ini, Anda akan bisa merasakan sebuah kearifan sekaligus kemegahan yang membungkus masjid ini.
(Baca Juga: Menara Masjid Khazret Sultan Terinspirasi Masjid Nabawi)