Jumat 09 Mar 2018 07:10 WIB

Kecelakaan Nuklir Jepang Cemarkan Radioaktif Berbahaya

16 ton limbah radioaktif tumpah ke Teluk Wakasa.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu kebocoran di reaktor nuklir Fukushima Jepang
Foto: guardian
Salah satu kebocoran di reaktor nuklir Fukushima Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, Kebocoran radioaktif terjadi di pembangkit listrik milik Japan Atomic Power Company di Tsuruga, Jepang, pada 9 Maret 1981. Kecelakaan nuklir ini berawal saat seorang pekerja lupa menutup katup yang menyebabkan tangki lumpur radioaktif meluap.

Sebanyak 56 pekerja dikerahkan untuk mencegah lumpur radioaktif masuk ke lubang pembuangan. Namun mereka tidak berhasil dan 16 ton limbah tumpah ke Teluk Wakasa.

Dilansir di History, wilayah Tsuruga terletak di dekat Teluk Wakasa di pantai barat Jepang. Sekitar 60 ribu penduduk tinggal di daerah sekitar pembangkit listrik tenaga atom di wilayah tersebut.

Komisi Tenaga Atom Jepang tidak mengumumkan secara langsung tentang kecelakaan atau tumpahan radioaktif itu. Masyarakat terancam pencemaran radioaktif, terutama jika mereka memakan ikan terkontaminasi yang ditangkap di teluk.

Publik tidak diberitahu tentang kecelakaan itu sampai lebih dari sebulan kemudian, ketika sebuah surat kabar memberikan laporan. Pada saat itu, rumput laut di daerah tersebut ternyata memiliki kadar radioaktif 10 kali lebih besar dari biasanya.

Tingkat kobalt-60 tercatat 5.000 kali lebih tinggi dari angka tertinggi sebelumnya yang pernah tercatat di area tersebut. Akhirnya, pada 21 April, Komisi Tenaga Atom secara terbuka mengakui kecelakaan nuklir itu, namun membantah ada tingkat radiasi yang berbahaya.

Dua hari kemudian, Japan Atomic Power Company yang menjalankan pembangkit listrik tersebut memberikan penjelasan. Mereka menyatakan, mereka tidak segera mengumumkan kecelakaan tersebut karena adanya ketakutan masyarakat Jepang terhadap sesuatu yang bersifat nuklir.

Masyarakat telah mengetahui, dalam insiden sebelumnya di pembangkit listrik yang sama pada Januari 1981, 45 pekerja dinyatakan telah terkena radiasi.

Semua ikan yang ditangkap di Teluk Wakasa setelah kecelakaan itu terjadi kemudian ditarik kembali dari pasar. Laporan menunjukkan, ikan di daerah tersebut telah mengalami mutasi yang lebih membahayakan daripada biasanya.

Pada Mei 1981, presiden dan ketua Japan Atomic Power Company mengundurkan diri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement