REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan pemain Inter Milan, Ronaldo mengatakan, Inter Milan selalu berjuang melawan sistem korup. Ronaldo bermain di Inter Milan selama lima tahun dari tahun 1997 sampai tahun 2002. Ronaldo mengatakan, tidak hanya bermain bagus tapi Inter Milan juga melawan sistem korup.
"Pada waktu saya bermain tidak cukup bermain bagus. Kami menghadapi semua lawan dan juga melawan sistem korup yang akhirnya kita semua temukan," kata Ronaldo, seperti dilansir dari Football Italia, Sabtu (10/3).
Ronaldo merujuk pada skandal Calciopoli di mana saat itu gelar Serie A Juventus pada musim 2004/2005 dan 2005/2006 dicabut. Inter Milan yang akhirnya diberikan gelar di dua musim tersebut setelah AC Milan yang berada di peringkat kedua dinyatakan juga terlibat dalam skandal.
Atas kontribusinya selama lima musim, Ronaldo masuk dalam Hall of Fame Inter Milan. Dalam rangka ulang tahun Inter Milan yang ke-110 juara Piala Dunia pada 2002 itu masuk jajaran Hall of Fame Inter Milan bersama Walter Zenga, Javier Zanetti dan Lothar Matthaus.
"Suatu kehormatan bisa berada di sini dan saya berterima kasih kepada semua orang yang memilih saya, terutama kepada 'ayah' saya Massimo Moratti dan keluarganya. Mereka membawa saya ke inter dan lalu saya menjadi Il Fenomeno," kata Ronaldo.
Di Inter Milan, Ronaldo hanya bermain di 98 pertandingan karena sempat cedera lutut serius dua kali. Meski tidak terlalu banyak bermain tapi ia berhasil menyumbang 59 gol untuk Inter Milan.
Akibat cedera lutut, Ronaldo absen dari November 1999 sampai April 2000. Ronaldo kembali mengalami cedera lutut beberapa menit ia kembali bermain dan baru bisa tampil kembali pada September 2001.
"Saya berterima kasih kepada semua Interisti yang menangis dan bergembira bersama saya, yang sedih selama saya cedera. Masa-masa itu membuat saya kuat dan saya menemukan kekuatan yang sebelumnya tidak saya tidak tahu saya memilikinya," tambah Ronaldo.