REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Legenda Chelsea Didier Drogba memutuskan untuk gantung sepatu ketika kompetisi United Soccer League (USL) musim kompetisi 2018 selesai pada Oktober mendatang. USL adalah kompetisi kasta kedua di Liga Amerika Serikat, satu strata di bawah Major League Soccer (MLS).
Drogba yang kini berstatus sebagai pemain sekaligus pemilik salah satu klub USL, Phoenix Rising menilai sudah saatnya ia melepas status pesepakbolanya. Dengan umur yang sudah menginjak usia 40 tahun, Drogba ingin menikmati sepak bola dengan cara lain.
Sosok asal Pantai Gading ini akan fokus sebagai pemilik klub. Saat ini, target Phoenix adalah promosi ke MLS.
"Saya menikmati hari-hari saya di sini, tapi sudah saatnya saya berhenti. Saya sudah berusia 40 tahun," kata Drogba dikutip dari Sky Sports, Selasa (13/3).
Mantan pemain Galatasaray ini mengatakan, saat-saat sebagai pesepakbola sudah kenyang ia rasakan. Ketika datang ke Phoenix Rising pertengahan tahun 2017 silam, Drogba semakin menikmati kariernya di sepak bola.
"Sebuah kehormatan pernah ada dalam di olahraga ini. Di sini saya bermain dengan generasi muda yang dengan senang hati menerima masukan-masukan dari saya," kata Drogba.
Drogba adalah salah satu pesepakbola asal Afrika tersukses di dunia. Puncak kejayaan diraih Drogba ketika memperkuat Chelsea dari 2004 sampai 2012 dan 2014 sampai 2015.
Saat jadi penggawa the Blues, Drogba meraih empat gelar juara Liga Primer Inggris, empat juara Piala FA, tiga Piala Liga Inggris, dan satu trofi Liga Champions. Drogba juga mampu memimpin timnas Pantai Gading ke Piala Dunia pertama mereka di Jerman tahun 2006 sebagai kapten.