REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih Shakhtar Donetsk Paulo Fonseca sadar timnya akan mendapat sambutan tak ramah dari tuan rumah AS Roma pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (14/3) dini hari WIB. Fonseca mengatakan, dengan posisi agregat tertinggal dari Donetsk, Roma diyakini akan bermain mati-matian untuk bisa memenangkan pertandingan.
Pasuka Serigala Ibu Kota Italia sendiri cuma perlu menang dengan skor tipis 1-0 untuk bisa menyingkirkan Donetsk. Untuk itulah, pelatih berkebangsaan Portugis ini meminta pasukannya bisa menahan gempuran permainan lawan.
"Roma tim yang sangat kuat. Mereka memenangkan lima dari enam pertandingan terakhirnya di Olympico. Mereka juga tampil hebat ketika menjamu Chelsea dan Atletico Madrid dengan tidak kebobolan. Ini akan jadi lawatan yang sangat sulit," kata Fonseca dikutip dari laman resmi UEFA, Selasa (13/3).
Pelatih berusia 45 tahun ini mengatakan, sisi pertahanan sendiri akan jadi fokus dari timnya. Menurut Fonseca, Roma akan menyerang sejak menit pertama demi mengejar gol pertama secepat mungkin.
Fonseca pun tak mau timnya hanya fokus untuk mengatasi satu dua pemain saja. Secara khusus, Fonseca ingin timnya tetap bermain rapat di belakang.
"Kami akan memainkan gaya kami sendiri. Jika tidak, maka tiket perempat final akan jadi milik Roma," kata Fonseca.
Mantan pelatih Porto ini mengatakan, timnya sedang dalam kondisi yang sangat baik untuk menerapkan taktik di lapangan. Lima kemenangan terakhir di semua ajang termasuk ketika mengalahkan Roma, 2-1, pada leg pertama jadi bukti sedang positifnya tren Donetsk.
"Kami dalam kondisi fisik dan mental yang sangat baik. Benar-benar saat yang tepat untuk melawat ke Kota Roma," kata Fonseca.