Selasa 13 Mar 2018 23:42 WIB

Penerbangan ke Bali akan Ditambah Saat Pertemuan IMF-WB

Penerbangan ekstra untuk rute Bali-Singapura.

Red: Nur Aini
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Ilustrasi)
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 Luhut Panjaitan memastikan adanya penerbangan ekstra menuju Bali pada saat penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB pada 8-14 Oktober 2018.

"Kita sikapi dengan kerja sama (maskapai) Garuda (Indonesia), rute Bali-Singapura. Itu ada ekstra 'flight' untuk mengakomodasi itu," kata Luhut seusai memimpin rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Jakarta, Selasa (13/3).

Luhut mengatakan penerbangan ekstra dibutuhkan karena tingginya permintaan tiket pesawat dari peserta pertemuan tahunan menuju Bali untuk menghadiri acara akbar yang berlangsung di Nusa Dua. Tingginya permintaan tiket pesawat tersebut dinilai masuk akal karena tujuan kehadiran para peserta acara akbar tidak hanya untuk mengikuti pertemuan tahunan, namun juga berlibur ke pulau dewata tersebut.

Menurut rencana, sebanyak 18 ribu-21 ribu orang akan menghadiri pertemuan tahunan ini, sehingga kebutuhan akan tiket pesawat semakin meningkat, terutama untuk kelas bisnis.