REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso menyatakan, kondisi persaingan di bisnis gadai semakin ketat. Apalagi setelah terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri pegadaian, seperti financial technology (fintech).
Meski begitu, ia mengaku tidak khawatir adanya persaingan antar usaha gadai. "Justru bagus kalau ada saingan. Pegadaian tidak menunggu lawan-lawan untuk kompetisi secara sehat di pasar," ujar Sunarso kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (15/3).
Dirinya optimistis dengan strategi yang dijalankan, tetap dapat mempertahankan pangsa pasar di industri gadai. Sekaligus mampu mendiversifikasi mesin pertumbuhan pada produk-produk non-gadai.
"Jadi bahkan update terakhir dari 16 perusahaan gadai, sudah delapan yang mendapat izin. Jadi kami welcome dengan kompetisi, justru mungkin sisi positifnya bagi industri pegadaian yakni akan tumbuh bersama dengan adanya banyak pelaku," tuturnya.
Direktur Keuangan dan IT Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan, sebenarnya pegadaian juga terbuka dengan adanya kerja sama antar pelaku gadai terutama fintech. Seperti diketahui, salah satu fintech yang fokus di bisnis gadai yaitu Pinjam.co.id.
"Ya, kami juga sudah ada diskusi dengan mereka (Pinjam.co.id) terkait kerja sama, bisa mereka jadi agen kita, atau lainnya masih dibicarakan," katanya pada kesempatan serupa. Ia menambahkan, Pegadaian pun berdiskusi dengan beberapa startup lainnya.
Hanya saja, kata dia, diskusi itu baru seputar kerja sama sehingga bukan membicarakan soal investaso pegadaian ke startup tersebut. "Kalau itu belumlah," tambahnya.