REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- PembangunanMonumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini. Kapsul tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdasarkan ide dari Presiden Joko Widodo.
"Mudah-mudahan akan selesai lebih cepat yakni Oktober 2018 nanti. Saat ini progres fisik telah mencapai 59 persen," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi pembangunan monumen, Kamis (15/3).
Rencana awal penyelesaian pembangunan adalah Desember 2018. Kapsul Waktu tersebut berisi mimpi dan harapan anak-anak Indonesia terhadap Indonesia 70 tahun mendatang dibawa secara estafet dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua pada Desember 2015. Ide pembangunan monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia 2015 lalu dan akan dibuka kembali 70 tahun mendatang.
"Kebetulan saya hadir saat dimulai di Sabang dan ikut menerima di Kalimantan Timur dan Merauke. Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada tahun 2085," ujarnya.
Dengan luas 2,5 hektare, terdiri dari 1 hektare adalah area monumen dan 1,5 hektare digunakan sebagai alun-alun. Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat.
Desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang juga terlibat dalam desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya.Monumen memiliki lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 meter. Angka 17, 8 dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen.
Pembangunan tahap Idilakukanpada 2016 berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan tahap II dijalankan sejak Juli 2017 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 miliar melalui anggaran Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT Nindya Karya.
Sementara itu, Bupati Merauke Frederikus Gebze mengungkapkan, monumen ini bukanlah konstruksi biasa, melainkan karya seni sejarah yang diperuntukan untuk generasi penerus bangsa.
"Nantinya akan diceritakan dalam bentuk relief perjalanan napak tilas Indonesia. Karena itu ini ditaruh di ujung timur yang tiap hari matahari memancar bagai mata yang menggambarkan pembangunan Indonesia," kata dia.
Monumen ini akan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Merauke yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata di daerah-daerah perbatasan. Pembangunan monumen juga mengadopsi unsur budaya Papua, dimana Kapsul Waktu akan ditempatkan di atas bangunan yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani.