REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berhasil naik podium juara di turnamen bulu tangkis All England 2018 di Birmingham, Inggris. Mereka menyebut sulit menghadapi lawannya saat final, Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark).
"Hari ini lawan tampil lebih baik, tidak seperti pertemuan terakhir di Cina Terbuka 2017. Hari ini cari poinnya lebih susah, mereka sepertinya lebih siap menghadapi kami," tutur Marcus dalam keterangan PP PBSI yang diterima di Jakarta, Senin (19/3).
Marcus/Kevin memastikan menjadi juara dalam turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 itu, usai memetik kemenangan atas Boe/Mogensen dengan skor 21-18, 21-17, yang juga membuat pasangan ranking satu dunia tersebut mempertahanan gelarnya dari 2017. Dalam pertandingan final yang berlangsung di Arena Birmingham, Kevin/Marcus terus melanjutkan dominasi mereka dengan permainan yang kaya akan pukulan-pukulan "ajaib" hingga tak jarang penonton berdecak kagum.
"Tentunya senang bisa mempertahankan gelar, apalagi gelar yang bergengsi, jadi luar biasa. Kunci kemenangannya fokus poin demi poin, tidak membuat kesalahan sendiri, seminim mungkinlah kami buat kesalahan, dan selalu fokus," ujar Kevin setelah laga.
Hal yang sama diungkapkan Marcus yang mengaku masih tidak bisa percaya mereka bisa meraih gelar dua kali berturut-turut. "Rasanya senang sekali juara All England lagi, tidak menyangka juga bisa juara dua kali. Memang agak susah jalannya, tidak gampang banget," kata Marcus.
Seperti banyak yang memperkirakan, pertandingan kedua pasangan memang selalu berlangsung sengit. Boe/Mogensen bisa dibilang lawan terberat Marcus/Kevin yang belum terkalahkan sejak Cina Terbuka Super Series Premier 2017.
"Kami enjoy melakukan semuanya, happy, tidak ada tekanan, tiap main jadi fokus satu demi satu dan lakukan yang terbaik," tutur Marcus ketika ditanya rahasia sukses dia dan Kevin.
Kemenangan itu sekaligus membuat Marcus/Kevin memperbaiki catatan rekor pertemuan mereka dengan Boe/Mogensen menjadi 4-4.