Selasa 20 Mar 2018 06:00 WIB

Beras Impor Telat Masuk, Ini Penjelasan Darmin Nasution

Pemerintah tetapkan batas waktu pengiriman beras impor adalah hingga akhir Maret 2018

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku, 20 ribu ton beras impor dari India dan Pakistan baru akan masuk Tanah Air pada Mei 2018. Padahal, pemerintah menetapkan batas waktu pengiriman beras impor adalah hingga akhir Maret 2018.

Dengan perpanjangan itu, impor beras akan sesuai dengan kuota yang ditetapkan sebesar 500 ribu ton. "Itu (beras impor, Red) akan datang pada Maret ini. Yang meleset hanya dari India dan Pakistan. Tidak banyak. Kira-kira 20 ribu ton. Itu nanti dia masuknya Mei," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Senin (19/3).

Sampai akhir Februari 2018, Perum Bulog telah merealisasi impor beras sebesar 261 ribu ton dari komitmen sebesar 281 ribu ton. Ia mengatakan, Bulog akan menggenapkan impor beras hingga mencapai 500 ribu ton. "Thailand dan Vietnam itu sanggup. Tapi India dan Pakistan tidak sanggup," ujar Darmin.

Ia menjelaskan, kebijakan tersebut diambil guna tetap menjaga iklim perdagangan dengan negara tersebut. Ia mengaku, India selama ini mengalami defisit perdagangan terhadap Indonesia. "Kalau kita tidak kasih, marah dia. Karena mereka defisitnya sudah banyak, masa beli beras cuma segitu aja tidak boleh meleset sedikit pun," ujar Darmin. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement