REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Valuasi Tencent Holdings Ltd mencapai nilai 72 miliar dolar AS (Rp 990 triliun) atau sudah melampaui valuasi Facebook Inc. Perbedaan nilai ini makin memperlebar valuasi kedua raksasa teknologi asal Timur dan Barat itu.
Tencent menemukan momennya dengan meningkatnya pengguna layanan aplikasi digital transportasi, gim, dan layanan pesan paripurna WeChat. Pendapatan Tencent di kuartal empat yang akan diumumkan pekan ini diprediksi tumbuh 56 persen, demikian dilansir Bloomberg, Rabu (21/3).
World Economic Forum lalu mencatat, perusahaan teknologi asal Cina, Tencent, berhasil masuk kelompok perusahaan dengan valuasi pasar lebih dari 500 miliar dolar AS. WEF sudah mendeteksi angka itu mengalahkan valusi pasar Facebook.
Pendapatan Tencent naik 48 persen menjadi 26,8 miliar yuan didorong naiknya harga saham mereka dan kesuksesan gim Honour of Kings yang mereka produksi. Pendapatan dari gim ponsel pintar tetap dominan dengan peningkatan pendapatan 84 persen atau 18,2 miliar yuan dan pendapatan gim komputer nak 27 persen atau 14,6 miliar yuan.
Tencent tetap fokus pada produksi konten digital sebagai mesin pertumbuhan perusahaan teknologi tersebut. Meskipun saat ini Tencent juga mulai memonetisasi beberapa konten mereka untuk meraih pendapatan dari iklan. Tencent bahkan telah berinvestasi sekitar 15 miliar dolar AS untuk gim olah raga digital (e-sports).
Daftar 100 merek teratas dunia pada 2017 sempat menempatkan Tencent di posisi ke delapan pada Juni 2017. Perusahaan konten digital ini juga menempati peringkat ke 24 dalam daftar 100 perusahaan paling inovatif versi Forbes.
CEO Tencent Ma Huateng mengatakan, selama kuartal tiga 2017, Tencent mencatat pertumbuhan bisnis dan pendapatan yang solid dari berbagai lini bisnis termasuk gim, konten digital, iklan daring, dan aneka layanan pembayaran daring.
Beberapa waktu lalu, Forbes memasukkan Ma Huateng peringkat 17 orang terkaya dunia dengan kekayaan senilai 45,3 miliar dolar AS (Rp 623 triliun) dari 24,9 miliar dolar AS (Rp 342 triliun). Tencent juga memiliki saham di Tesla, Snap, dan Spotify.