REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog telah melepas 153 ton beras impor ke pasar hingga Kamis (22/3). Jumlah itu merupakan bagian dari total beras impor sebanyak 261 ribu ton yang tiba di Indonesia pada Februari lalu.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati mengatakan, sesuai dengan arahan Pemerintah, Bulog melepas beras impor ke pasar sebagai upaya untuk menstabilkan harga komoditas pangan tersebut. "Sepanjang harga masih tinggi, kita akan terus lakukan itu," ujarnya, saat dihubungi Republika, Kamis (22/3).
Dalam mendistribusikan beras, Siti menyebut, Bulog juga dibantu oleh sejumlah BUMN lain, di antaranya Pertani dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Pada Februari lalu, pemerintah melalui Bulog telah mengimpor beras sebanyak 261 ribu ton. Sedianya beras tersebut akan digunakan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Namun, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan beras impor dari gudang Bulog dan mendistribusikannya ke pasar-pasar sebagai bentuk intervensi harga. "Kita akan melakukan intervensi pasar. Selama masih ada beras dari dalam negerinya ya itu, kalau enggak ada ya kita pakai beras impor," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.