REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasar Senen terkenal dengan kue subuhnya, orang ramai hanya sekedar membeli kue. Tetapi kalau kue subuh membuat orang ramai datang ke masjid untuk shalat subuh, dan membeli kue, itu luar biasa.
Layaknya pasar kue, segala macam jajanan pasar hampir bisa ditemui. Ada aneka gorengan, kue basah, keripik, aneka jus buah, nasi uduk, nasi bakar, dan sebagainya.
Siapapun pasti tertarik untuk membeli. Apalagi di pagi hari, terkadang orang tidak sempat untuk memasak tapi ingin sarapan, maka kue subuh Salimah-lah solusinya.
Dahulu Masjid Baiturrahman yang terletak di desa Pamahan Jati Asih, jika waktunya sholat subuh, sepi jamaah. Alhamdulillah semenjak ada kue subuh dan "Menabung" ( Menebar Nasi Bungkus) masjid tersebut kini mulai ramai didatangi jama'ah yang akan melaksanakan shalat subuh.
“Pulang shalat sambil menenteng kue yang tinggal 'lep' pasti menyenangkan.
Apalagi ditemani secangkir teh atau kopi, tentu akan semakin nikmat,” demikian siaran pers yang diterima, Ahad (25/3).
Itulah misi Salimah dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, dan membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Salimah hanya menghimpun potensi ibu-ibu di desa Pamahan Jati Asih. Kemudian membantu memfasilitasi penjualannya dengan cara mendirikan pasar kue subuh ala Salimah. Sekali waktu diadakan pelatihan memasak dan membuat kue sehingga makin terasah kemampuan mereka.
Kue subuh Salimah juga menerima pemesanan nasi box, nasi tumpeng, snack box, dan lain lain. Banyak yang sudah menjadi pelanggan kue subuh Salimah, bahkan ada beberapa hotel yang juga ingin bekerjasama dengan Salimah.
“Untuk menjadi besar tidak lah salah jika kita memulai dari yang kecil terlebih dahulu, yang penting lakukan saja maka suatu saat kebesaran itu akan kita raih. Semoga Salimah bisa menjadi motor penggerak kebaikan bagi umat,” demikian isi siaran pers tersebut.