REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bakti Olahraga Djarum Foundation berharap agar audisi umum bulu tangkis yang sudah sering mereka adakan selama ini bisa dilakukan pihak lain. Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari mengatakan, audisi umum yang dilakukan di daerah-daerah dapat digunakan untuk mendeteksi bakat terpendam.
Menurut Abraham, bibit-bibit muda tak bisa muncul dengan sendirinya ke kancah bulu tangkis nasional atau bahkan internasional. Abraham mengatakan, perlu dilakukan jempot bola untuk menyaring bakat-bakat tersebut.
"Indonesia ini bisa dikatakan Republik Bulu tangkis. Bakat bulu tangkis tersebar di seluruh penjuru nusantara. Nah cara untuk mendeteksi ini kan harus didatangi. Kami sudah sering melakukan ini dan sepertinya mulai dicontoh oleh klub-klub lain," kata Abraham kepada Republika di GOR Angkasa, Pekanbaru, Ahad (25/3).
Abraham mengatakan, banyak bakat-bakat di daerah terpencil yang muncul ketika Audisi Umum Beasiswa Djarum diadakan. Dua di antaranya adalah Tontowi Ahmad dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Abraham mengungkapkan, Tontowi berasal dari sebuah pedesaan di Banyumas, Jawa Tengah. Dari pusat Banyumas, rumah Owi masih sangat jauh ke dalam. Tapi dia punya keinginan kuat dan ikut audisi hingga masuk.
Demikian pula dengan Kevin. Juara All England 2017 dan 2018 itu bergabung ke PD Djarum ketika mengikuti audisi tahun 2007. Menurut Abraham, Kevin yang dikenal berasal dari Jember, Jawa Tengah sebenarnya dulu berdomisili jauh dari pusat kota.
"Jadi ya itu, kalau tidak ada audisi seperti ini tentu sulit untuk menunggu atlet berbakat seperti Tontowi dan Kevin muncul dengan sendirinya," kata Abraham.
Tahun ini, PB Djarum melaksanakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis di delapan kota. Kota-kota tersebut, yakni Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus.
Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Pekanbaru akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 7-9 September 2018. Pada tahap final ini, mereka akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota-kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan nama resmi diterima menjadi atlet PB Djarum.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.
Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.