REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsitek Arsenal Arsene Wenger siap menerima konsekuensi-konsekuensi dari hasil-hasil buruk timnya. Namun ia meyakini bahwa meningkatnya spekulasi mengenai masa depannya di klub disebabkan karena 'diskriminasi usia'.
Meski Arsenal siap menyelesaikan musim untuk ke-14 kalinya secara beruntun tanpa memenangi gelar Liga Primer Inggris, Wenger mengklaim bahwa tuntutan agar dirinya hengkang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena prasangka buruk terhadap pelatih-pelatih yang berusia lebih tua.
"Anda fokus pada melakukan hal yang baik untuk klub Anda dan mengabaikan sisanya," ujar pelatih usia 68 tahun itu kepada BeIN Sports, Senin (26/3). "Secara keseluruhan, semakin banyak terdapat sedikit diskriminasi usia."
Wenger dapat menerima jika hasil-hasil pertandingan tidak cukup bagus. Namun secara keseluruhan hal yang terus-menerus dikaitkan adalah berapa lama si pelatih telah berada di satu klub. "Seberapa tua Anda, saya mendapati hal itu sedikit sulit untuk diterima."
Sejak melatih Arsenal pada 1996, Wenger telah memimpin klub untuk meraih tiga gelar liga dan tujuh Piala FA, namun ia gagal untuk memberikan kesuksesan di kompetisi-kompetisi Eropa.
Pria Prancis itu mengatakan, menyelesaikan musim dengan menjuarai Liga Europa dan lolos ke Liga Champions sebagai hasilnya, tidak akan mengubah opininya mengenai apa yang telah ia berikan kepada klub selama bertahun-tahun.
"Saya cukup naif untuk mempercayai seiring berjalannya waktu, perspektif, konteks emosional, itu akan bertahan dengan apa yang telah saya lakukan untuk klub, bukan hasil terakhir atau laga terakhir yang saya menangi atau seberapa banyak saya mendapat tepuk tangan," jelas Wenger. "Saya sedikit muak dengan semua hal modern yang benar-benar mengurusi citra Anda. Saya selalu bekerja sepanjang hidup saya dengan ide bahwa lebih penting siapa Anda ketimbang bagaimana Anda terlihat."