REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Myles Lewis-Skelly dari Arsenal kini diperbolehkan bermain membela timnya untuk tiga pertandingan berikutnya. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) membatalkan kartu merah yang diterimanya dalam kemenangan 1-0 kandang Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Sabtu (25/1/2025) lalu.
Wasit Michael Oliver mengeluarkan Lewis-Skelly karena menjegal Matt Doherty di tepi kotak penalti Wolves saat tim tuan rumah mencoba melakukan serangan balik sebelum turun minum. Ia langsung diganjar kartu merah.
Keputusan itu juga dikuatkan oleh VAR, tetapi Arsenal mengajukan banding. Komisi Independen menyetujui banding Arsenal, menilai pengusiran Lewis-Skelly keliru, kemudian mencabut larangan bermainnya selama tiga pertandingan.
Liga Primer mengatakan kartu merah itu telah diperiksa dan dikonfirmasi oleh VAR yang menganggap tantangan Lewis-Skelly sebagai "permainan pelanggaran serius".
Pemain berusia 18 tahun itu sebelumnya akan absen dalam pertandingan liga melawan Manchester City dan Leicester City. Ia juga harus menjadi penonton pada leg kedua semifinal Piala Liga Inggris melawan Newcastle United. Namun putusan FA menghapusnya.
Keputusan untuk memberikan kartu merah kepada remaja tersebut dikritik oleh para penggemar dan pakar. Wasit Oliver juga menerima ancaman dan pelecehan yang mendorong dilakukannya penyelidikan polisi.
Lihat postingan ini di Instagramsumber : ReutersYuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...AdvertisementBerita TerkaitBerita LainnyaAdvertisementRekomendasi
TerpopulerAdvertisement
Senin , 03 Mar 2025, 23:24 WIB![]()
Persija Geser Jam Latihan untuk Adaptasi dengan Bulan Puasa
Senin , 03 Mar 2025, 23:16 WIBIni Daftar 19 Wakil Indonesia pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025, Fadia Main Rangkap
Senin , 03 Mar 2025, 23:07 WIBHamilton Sesumbar tak Ada Pembalap Senior Setara Dengannya
Senin , 03 Mar 2025, 23:00 WIBPemprov DKI Siap Berkolaborasi dengan PSSI untuk Benahi Akses JIS
Senin , 03 Mar 2025, 22:48 WIBSimeone Merasa Kali Ini Atletico Bisa Kalahkan Madrid di Liga Champions
Advertisement