Menpora: Kasus Video Pemain Diselesaikan Secara Kekeluargaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta penyelesaian kasus video yang melibatkan pemain tim Persija dapat dilakukan secara kekeluargaan tanpa harus menempuh jalur hukum. Sebab, kata Menpora, siapa pun bisa jadi akan melakukan hal sama.

"Menurut saya, jangan sampai kasus itu dibawa ke ranah hukum dan lebih baik diselesaikan secara kekeluargaaan. Apalagi sudah ada permintaan maaf dari pihak Persija," kata Menpora di Jakarta, Kamis (29/3).

Menpora mengatakan alasan penyelesaian konflik antara pemain Persija Jakarta dengan pendukung klub Persib Bandung secara kekeluargaan didasari hubungan pertemanan antara pemilik Persija dengan pemilik Persib. Ia yakin kasus video itu tidak akan memengaruhi harmonisasi yang terbangun antara Viking dan The Jakmania.

Menpora mengatakan kasus video yang melibatkan pemain Persija merupakan risiko penggunaan media jejaring sosial. "Itu seperti halnya ketika kita sedang bercanda tapi kebetulan ada yang merekam dan lantas menjadi viral. Kita harus saling menyadari setiap orang dapat melakukan kesalahan dan kita sebaiknya berbesar hati tanpa harus terpancing," kata Menpora.

Sebelumnya, video yang melibatkan tiga pemain Persija itu terlontar kata-kata yang kurang bijak terhadap Viking yang merupakan suporter Persib Bandung.

Kemudian, pihak Persija yang diwakili sang kapten Ismed Sofyan dan pemain senior Bambang Pamungkas meminta maaf melalui video yang dirilis secara resmi oleh manajemen Persija. Sedangkan permintaan maaf dari pihak manajemen Persija dilakukan oleh Direktur Utama Gede Widiade.

Namun permintaan maaf itu ternyata belum cukup. Dirigen Viking Yana Umar pada Kamis (29/3), meminta pihak kepolisan menjadi mediator bagi oknum yang meneriakkan hujatan kepada Viking. Menurut Yana, sosok yang bersangkutan yang harus meminta maaf langsung kepada Viking, bukan Persija.