Jumat 06 Apr 2018 23:48 WIB

75 Persen Pengemudi Uber Migrasi ke Grab

Pengemudi Uber yang ingin pindah ke Grab bisa mendaftar secara daring.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andri Saubani
Pengemudi Uber mendatangi GOR Bendungan Hilir Jakarta Pusat untuk mendaftar sebagai mitra Grab Jumat (6/4).. Pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Pengemudi Uber mendatangi GOR Bendungan Hilir Jakarta Pusat untuk mendaftar sebagai mitra Grab Jumat (6/4).. Pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akuisisi Uber oleh Grab membuat pengemudi Uber migrasi ke Grab. Lebih dari 50 persen pengemudi Uber telah bergabung ke Grab.

"75 persen dari seluruh mitra pengemudi Uber di Indonesia telah bergabung ke Grab, tiga hari sebelum aplikasi Uber dinonaktifkan di Indonesia," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Jumat (6/4).

Akuisisi oleh Uber ini diakuinya adalah akuisis terbesar yang pernah dijalin oleh perusahaan internet di Asia Tenggara dan memungkinkan Grab untuk dapat melayani masyarakat Indonesia lebih baik lagi. Termasuk, para mitra pengemudi maupun penumpang di hampir 120 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.

Kesepakatan ini menunjukkan potensi startup-startup di wilayah Asia Tenggara yang luar biasa untuk dapat meraih kesuksesan dan memberikan dampak positif bagi Tanah Air. Ia menambahkan, 2017 menjadi momen untuk menetapkan landasan untuk berbagai cara baru dalam melayani masyarakat Indonesia.

"Tahun 2018 adalah waktunya kami mewujudkan rencana yang didasarkan pada landasan tersebut," ujarnya.

Dalam jangka pendek, akuisisi ini menandakan lebih banyak mitra pengemudi dan lebih banyak penumpang guna menciptakan pasar yang lebih efisien. Seiring dengan penggunaan yang kian meningkat, biaya pelayanan juga akan mengalami penurunan dan penghematan yang kami lakukan dapat diberikan baik kepada mitra pengemudi maupun penumpang.

Dalam jangka panjang, kata dia, pihaknya memiliki ambisi yang lebih besar lagi. Grab akan menjadi mobile platform online to offline (O2O) nomor satu."Bagi masyarakat Indonesia, kami hadir di sini untuk ikut mengatasi berbagai tantangan terbesar, seperti kemacetan, inklusi keuangan dan peningkatan penghasilan keluarga," tambah Ridzki.

Penghasilan mitra pengemudi dan inisiatif kesejahteraan diklaim telah menjadi daya tarik bagi mantan mitra pengemudi Uber. Grab telah menjalankan berbagai inisiatif kesejahteraan pengemudi melalui program GrabSejahtera. Mitra pengemudi Grab mendapatkan penghasilan rata-rata 34 persen lebih banyak per jam dibandingkan upah rata-rata di Indonesia.

Proses transisi ke Grab telah berjalan dengan lancar bagi sebagian besar mitra pengemudi Uber. Seluruh mitra pengemudi Uber di luar Jakarta dan seluruh pengemudi UberX di Jakarta dapat dengan mudah melengkapi formulir pendaftaran Grab secara daring, tanpa harus datang ke Grab Driver Centre.

In Picture: Pengemudi Uber Ramai-Ramai Daftar Jadi Mitra Grab.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement