REPUBLIKA.CO.ID, Gani (Faisal Azhar Harahap) terbiasa mengurus Masjid al-Kautsar sendirian. Di masjid itu, Gani bertemu dengan empat kawan barunya. Mereka adalah Lukman (Ahmad Syarif) seorang pengusaha jasa cuci kiloan, Abian (Zikri Daulay) si musisi, Usman (Zaky Ah mad Riva'i) karyawan yang baru saja dipecat, dan Budi (Aditya Surya Pratama) penc ri beasiswa yang gagal berangkat ke Inggris. Takdir mempertemukan mereka dengan Bewok (M Taufik Akbar).
Bewok hampir saja diamuk warga karena ketahuan mencuri kotak amal di Masjid al-Kautsar. Warga berembuk. Alih-alih di bawa ke kantor polisi, Bewok justru ditugaskan menjadi marbot masjid. Pertemanan pun terjalin antara Bewok dan kelima pemuda tadi. Bewok penasaran, mengapa Gani, Lukman, Abian, Usman, dan Budi sangat mencintai masjid. Masing-masing memiliki kisah yang membuat hati mereka terpaut pada masjid.
Adegan-adegan yang terangkum dalam film berjudul 5 PM (Lima Penjuru Masjid) ini cukup dekat dengan keseharian manusia. Penonton bisa memetik hikmah dan pelajaran dari film ini. Ada pesan utama yang hendak dis am paikan film yang mulai tayang di bioskop pa da 17 Mei ini. Yakni, masjid adalah tempat terbaik dan jangan meninggalkan shalat lima waktu.
5 PM memiliki cerita ringan sehingga bisa dinikmati oleh siapa saja. Beberapa unsur komedi mampu menyajikan kesan segar yang mengundang tawa penonton. Film produksi Bedasinema Pictures ini mengombinasikan alur maju dan mundur. Sayangnya, perpindahan alur yang terlalu cepat bisa membuat penonton bingung di awal film. Akting beberapa pemain pun masih terlihat kaku.
Awalnya, sutradara 5PM Humar Hadi hendak menjadikan kisah ini sebagai serial di Youtube selama Ramadhan. Namun, sang produser, Izharul Haq, mengajak Humar untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dalam penggarapan film, Humar lebih menonjolkan kesederhaan di tiap bagian. Dia tidak ingin film ini terkesan eksklusif karena berkonsep religi. Judul filmnya pun diubah, dari semula Lima Penjuru Masjid menjadi 5PM.
"Kami enggak mau bikin eksklusif. Ini film anak-anak muda, mau berjilbab, mau enggak, mau Muslim, mau enggak, cobain saja nonton," ujar Humar di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta, baru-baru ini. Nuansa keislaman tampak dari pemilihan latar lokasi syuting. Humar memilih lokasi syuting di Jakarta, Bogor, Depok, dan Aceh.
Menggandeng sederet aktor baru memberikan tantangan bagi Humar. Sebab, mereka belum terbiasa dengan berbagai hal terkait teknis syuting. "Saya sabar-sabar saja. Kalau dipikir justru saya mau bikin film ini enggak banyak ekspektasi orang," kata dia.
Pemeran Gani, Faisal Azhar Harahap, berharap film ini bisa menumbuhkan kecintaan penonton terhadap rumah iba dah umat Islam tersebut. Sebab, kata Fai sal, masjid merupakan tempat yang menjadikan Islam semakin berjaya dan berkembang. "Mudah-mudahan di film ini juga manfaat atau kecintaan kita kepada masjid semakin bertambah," ujar Faisal.