REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyebut, pemanfataan wakaf di Indonesia belum optimal. Padahal, konsep wakaf memiliki cakupan yang luas, ada beragam bentuk dan fungsinya.
Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mengatakan, selama ini, wakaf terbaikan. Kebanyakan para donatur memberikan bantuan dalam bentuk biasa atau mengikuti umumnya, seperti sedekah, zakat maupun infaq.
"Wakaf sebagai pemberdayaan umat agak tertinggal karena beberapa tanah wakaf di Indonesia belum dapat dikelola dengan baik," ujar saat acara International Islamie Healthecare Conference and Expo Mukisi, di Jakarta Convention Center, Kamis (12/4).
Baca Juga: BWI: Potensi Wakaf Perlu Diperkuat Jejaring
Ia mencontohkan, Rasulullah SAW pernah mewakafkan beberapa kebun kurma, benteng, pasar untuk kaum dhuafa. Langkah Rasulullah SAW ini, kata dia, diikuti para sahabat nabi semasa kekhalifahan
"Sesuai Rasulullah. Jadi, sampai sekarang, kami (Rumah Sakit Muhammadiyah) mendapatkan kepercayaan dari umat, bagaimana memanfaatkan tanah wakaf menjadi produktif," ungkapnya
Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendataan agar tanah wakaf dapat dikelola dengan baik. Sekaligus mengajak kerja sama dengan juga Badan Wakaf Internasional.
"Wakaf sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, diikuti para sahabat dan kemudian dilanjutkan oleh tokoh-tokoh besar Islam lainnya di masa kekhalifahan," ujarnya.