REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MenteriBadan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan Paramount Lombok Resort and Residence di kawasan khusus Pariwisata Mandalika (The Mandalika). Proyek tersebut dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT PP Properti Tbk yang bekerja sama dengan EBD Paragon.
Kawasan Mandalika saat ini dikembangkan oleh PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau IndonesiaTourism Development Corporation (ITDC). "Secara total ITDC berhasil mengantongi komitmen investasi senilai Rp 13,5 triliun dalam pengembangan The Mandalika," kata Rini dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/4) lalu.
Resort yang dibangun di atas lahan seluas 7,65 hektare itu ditargetkan bisa mengoperasikan lebih dari 400 kamar pada 2020. Selain investasi hotel dan reso rt, lanjut Rini, ITDC juga mendapatkan komitmen dari BUMN asal Prancis, Vinci Grand Project untuk mengembangkan Mandalika Street Race Circuit Cluster.
Sementara itu, secara bertahap diperkirakan dalam lima tahun ke depan, Mandalika akan mampu menyerap hampir lima ribu orang tenaga kerja. "Dalam jangka panjang, diproyeksikan pengembangan The Mandalika dapat menarik tenaga kerja mencapai 56 ribu orang hingga 2030," ungkap Rini.
Untuk itu,Rini mengungkapkan sangat mendukung upaya positif yang dilakukan dalam mengembangkan pariwisata dan perekonomian Lombok. Pembangunan Paramount Lombok Resort and Residences tersebut juga menyusul sejumlah pembangunan hotel berbintang skala internasional di Mandalika yang dimulai sebelumnya.
Beberapa di antaranya seperti Hotel Pullman berkapasitas 270 kamar yang mulai dibangun pada Oktober 2017 dan Hotel Royal Tulip berkapasitas 198 kamar telah dilakukan groundbreaking pada 26 Maret 2018 lalu. Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan Hotel X2 yang direncanakan berkapasitas 240 kamar, Hotel Grand Mercure berkapasitas 342 kamar, Aloft by Marriot berkapasitas 173 kamar, dan hotel lainnya.