Ahad 29 Apr 2018 23:19 WIB

Pindad Targetkan Produksi 600 Juta Butir Amunisi

Saat ini Pindad baru mampu memproduksi 120 juta butir amunisi per tahun.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Indira Rezkisari
   Sejumlah tamu undangan mencoba senjata  terbaru produksi PT Pindad saat peluncuran di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah tamu undangan mencoba senjata terbaru produksi PT Pindad saat peluncuran di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perusahan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan, PT Pindad (Persero) menargetkan dapat memproduksi 600 juta butir amunisi dalam satu tahun. Jumlah ini untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Dirut Pindad, Abraham Mose, mengatakan PT Pindad tengah berupaya mengejar target tersebut. Pasalnya, sejauh ini, Pindad hanya bisa menghasilkan munisi 120 juta butir per tahun.

"Kami akan lakukan strategic partnership (kerjasama) untuk mendorong (produksi) sampai 500-600 juta butir per tahun. Untuk (kebutuhan) domestik dan ekspor. Belum lagi nanti kita ingin menyasar pasar sport," kata Mose saat perayaan 35 tahun Pindad, di Kantor Pindad Bandung, Kota Bandung, Ahad (29/4).

Ia mengatakan selama ini pasar utama PT Pindad ialah memenuhi kebutuhan TNI dan Polri yang masih belum mencukupi. Oleh karenanya tahun 2019 nanti, kapasitas produksi bisa bertambah mencapai 290 juta butir.

Ia optimistis penambahan kapasitas produksi munisi bisa tercapai. Sebab, iklim industri manufaktur yang bergerak dalam Industri manufaktur dan alutsista berjalan baik.

"Indikatornya adalah kinerja perusahaan setiap tahun mengalami kenaikan. Tahun 2016, laba yang diraih dari seluruh produksi, termasuk kendaraan dan senjata mencapai Rp 48 miliar. Lalu, di tahun 2017 labanya mencapai Rp 92 miliar. Tahun ini, target laba kita mencapai tiga digit," tuturnya.

Selain itu, kata dia, PT Pindad juga akan mengakselerasi serta memperkuat sekotr industrial dan militer. Sektor industrial yang awalnya menyumbang 30 persen pendapatan, didorong bisa mencapai 45-55 persen. Sementara sektor militer juga dinaikkan lagi agar dapat mendongkrak pendapatan Pindad secara keseluruhan.

"Pindad juga akan mengembangkan area komersil bernama Military Destination Park seluas 10 hektare. Di military destination park itu ada shooting range untuk komersial sehingga amunisi kita bisa dijual, lalu kami akan membangun rumah sakit tujuh lantai dan penginapan," katanya.

Wakil Komisaris Utama Pindad, Sumardi mewakili Komisaris Utama Jenderal TNI Mulyono dalam siaran persnya mengamanatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar bisa menjadi 100 produsen alutsista terbesar dunia. Menurutnya, peluang Pindad untuk maju sangat besar karena secara nasional masih ada alokasi yang belum mampu dipenuhi, apalagi permintaan regional dan global.

"Industri manufaktur dan alutsista seperti Pindad sudah sangat transparan saat ini, tinggal bagaimana kita membangun strategi mengatasi tantangan dan hambatan, serta memiliki semangat, kemauan dan kerja keras untuk mencapai target yang kita canangkan. Pindad harus bisa menjadi perusahaan besar yang modern, professional, bersih dan akuntabel," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement