Sabtu 05 May 2018 00:23 WIB

Survei Konsumen BI: Optimisme Konsumen Menguat

Peningkatan optimisme konsumen tersebut didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Perempuan belanja. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Perempuan belanja. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan optimisme konsumen yang menguat pada April 2018 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2018 yang meningkat 0,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 122,2.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, mengatakan, peningkatan optimisme konsumen tersebut didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan dan terjaganya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. "Kenaikan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi kegiatan dunia usaha enam bulan yang akan datang," jelasnya seperti tertulis dalam publikasi Survei Konsumen di website Bank Indonesia, Jumat (4/5).

Sementara itu, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat stabil. Hal itu didukung membaiknya penghasilan konsumen saat ini dan tetap kuatnya pembelian barang tahan lama.

Hasil survei juga mengindikasikan menurunnya tekanan harga tiga bulan mendatang atau pada Juli 2018. Hal itu tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 183,6, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 184,4. "Ekspektasi menurunnya tekanan harga tersebut terutama dipengaruhi oleh kembali normalnya permintaan barang dan jasa pasca Idul Fitri," imbuhnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement