REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal pekan ini, Republika bersama puluhan jurnalis dari Jakarta mendapatkan kesempatan menjajal Suzuki Fronx, SUV 5 seater terbaru keluaran Suzuki. Selama dua hari, kami mengulik performa, efisiensi, dan kenyamanan mobil bergaya coupe yang diluncurkan dalam tiga varian, yakni SGX, GX, dan GL.

Hari pertama, Fronx diuji di jalan tol dan jalur naik turun di Ciwidey dan Punclut. Sementara pada hari kedua, kami menguji efisiensi mesin mobil dari Pasteur ke Jatinangor lewat jalan tol, kembali Pasteur, dan finis di Malabar, Bandung. Di sini, selain melewati jalan tol yang lancar, kami juga berhadapan dengan kemacetan Kota Bandung.

Pada hari pertama, rute kami dimulai dari dealer Suzuki NJS di Gede Bage menuju Resto Tepi Sungai Ciwidey. Jaraknya sekitar 36 kilometer. Republika mendapatkan mobil Fronx tipe GL, atau varian terbawah.

Alhasil, sejumlah fitur unggulan ADAS (Advanced Driving Assistance System) yang meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengemudi, serta adaptive cruise control dan paddle gear shift tak ada di mobil kami.

Namun, tak adanya sejumlah teknologi di atas bukan berarti Suzuki Fronx GL tanpa keunggulan. Dengan mengusung mesin K15B terbaru Fronx GL yang kami kendarai justru sedikit lebih "galak" dibanding rekan-rekan media yang memakai tipe GX dan SGX yang sudah menggunakan teknologi mild hybrid dengan mesin K15C. Sebelum Fronx, mesin K15B sudah digunakan di Suzuki Baleno, Jimny, dan Ertiga. Sementara K15C sebelumnya dipakai oleh Grand Vitara.

Sebagai catatan, tipe GL AT memiliki selisih harga sampai Rp48 juta dengan SGX, yang hanya dilepas dengan transmisi AT. Sementara dengan tipe GX AT, harganya terpaut Rp22 juta.

Walau demikian, Head of Brand Development & Marketing Research 4W di PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel Tampubolon memastikan, Fronx tipe GL tetap jadi salah satu opsi terbaik bagi para calon konsumen Suzuki di kelas menengah atau kelompok entry level yang ingin membeli mobil pertama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika