REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ekspor barang Bali sepanjang triwulan pertama atau Januari-Maret 2018 meningkat 13,03 persen year on year (yoy) dibanding periode sama 2017. Nilainya mencapai 136,25 juta dolar AS atau hampir dua triliun rupiah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan khusus Maret 2018, nilai ekspor Bali mencapai 59,045 juta dolar AS atau Rp 831 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 13,71 persen yoy atau 30,46 persen dibanding nilai ekspor Februari 2018. "Komoditas perikanan masih menduduki peringkat pertama," kata Adi, Senin (7/5).
Lima komoditas utama yang diekspor pada Maret 2018 adalah produk ikan dan udang (25,51 persen), produk perhiasan dan permata (15,88 persen). Juga produk pakaian jadi bukan rajutan (15,16 persen), produk kayu, barang dari kayu (8,53 persen), dan produk perabot, penerangan rumah (5,45 persen). Secara tahunan, peningkatan ekspor tertinggi adalah ke Cina. "Tren ekspor ikan dan udang ke negara tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya," kata Adi.
Pengiriman barang ekspor Bali Maret 2018 terbanyak melalui Jawa Timur (52,38 persen), disusul pelabuhan lokal di Bali sebanyak 44,04 persen. Sisanya dikirim melalui pelabuhan di Jakarta dan Jawa Tengah. Sebagian besar barang ekspor dikirim ke Amerika Serikat, Cina, Australia, Jepang, dan Singapura.