Senin 14 May 2018 06:21 WIB

Takut Hadapi Arsenal, Wenger Belum Mau Jadi Pelatih

Wenger mengatakan memulai petualangan di klub baru bukan perkara mudah.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ratna Puspita
Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengangkat piala yang dipersembahkan untuknya usai laga Arsenal menghadapi Burnley di Emirates Stadium, London, Ahad (6/5). Pertandingan tersebut menjadi laga terakhir menukangi Arsenal di Emirates Stadium
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengangkat piala yang dipersembahkan untuknya usai laga Arsenal menghadapi Burnley di Emirates Stadium, London, Ahad (6/5). Pertandingan tersebut menjadi laga terakhir menukangi Arsenal di Emirates Stadium

REPUBLIKA.CO.ID, HUDDERSFIELD -- Arsene Wenger menyudahi karier bersama Arsenal dengan kemenangan. Pada pekan pamungkas Liga Primer Inggris, the Gunners mengalahkan Huddersfield Town, 1-0, di John Smith's Stadium, Ahad (14/5) malam WIB.

Usai pertandingan, Wenger ditanya tentang perjalanan karier selanjutnya. Ia mengaku saat ini belum siap menjadi pelatih kalau harus berhadapan dengan mantan timnya.

"Itu akan sangat sulit. Saya tidak membayangkan hal itu," kata juru taktik berkebangsaan Perancis dilansir Four Four Two, Senin (14/5).

Wenger mengaku mendapat tawaran dari klub lain. Akan tetapi, ia menegaskan, memulai petualangan di klub baru bukan perkara mudah.

Apalagi selama 22 tahun terakhir, terlalu banyak kenangannnya bersama London Merah. "Ketika Anda keluar dari proses panjang seperti ini, Anda tidak bisa keesokan pagi, melompat untuk bekerja di tempat lain. Itu tidak mungkin," ujarnya.

Ia juga mengomentari aksi penggemar kepadanya. Sepanjang musim, ada sekelompok fan the Gunners terus memintanya mundur.

"Mereka berselisih dengan saya, dan saya dapat menerima. Kami memiliki satu kesamaan, yakni sama-sama mencintai Arsenal," ujar Wenger.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement