REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Imam Masjid terbesar di Eropa, Moschea di Roma, Salah Ramadan Elsayed mengimbau agar masyarakat tidak menghakimi Islam sebelum mengetahui dan belajar Alquran dan Hadist. Hal ini menyusul banyaknya kasus teror bom yang mengatasnamakan agama Islam.
"Saya mengajak muslim (orang yang memeluk Islam) untuk memahami lebih banyak tentang agama mereka," ujar Salah yang dalam khutbah tarawih mengajak umat Islam memafaatkan Ramadhan untuk mendapat ampunan dari Allah Subhanahuwata'ala.
Salah yang merupakan profesor dari Al Azhar itu juga menyediakan waktu wawancara khusus Antara usai tarawih pertama di Roma, Italia. Ia juga mengajak untuk pemeluk agama lainnya agar tidak menghakimi Islam sebelum belajar tentang Islam sesungguhnya.
"Islam yang berdasarkan Alquran dan menurut (penuturan dan contoh) Nabi Muhammad," ujarnya.
Ia menyayangkan aksi teror bom, termasuk yang terjadi di Indonesia baru-baru ini yang mengatasnamakan Islam. Islam, lanjut dia, melarang pembunuhan.
Nabi Muhammad SAW bahkan menyatakan seorang wanita masuk neraka karena menyebabkan seekor kucingnya mati karena meninggalkan kucing itu tanpa dikasih makan dan minum. "Alquran juga menyebutkan seorang kekal di dalam neraka, karena membunuh seseorang," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, terutama Muslim, untuk memelajari agama mereka dengan benar berdasarkan Alquran dan Hadist. "Pelajari pula sejarah Islam dan kita harus memisahkan antara agama dan kebijakan (yang diambil manusia)," ujar Salah.
Pada kesempatan itu, ia juga mengajak umat Muslim agar memanfaatkan Ramadhan tidak hanya berpuasa menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari perkataan dan penglihatan yang tidak baik, agar mendapat kesempurnaan ibadah puasa.