Jumat 18 May 2018 17:21 WIB

Imam Masjid Roma: Jangan Hakimi Islam Sebelum Mempelajarinya

Ia menyayangkan aksi teror bom, termasuk yang terjadi di Indonesia baru-baru ini

Imam Masjid terbesar di Eropa, Moschea di Roma, Salah Ramadan Elsayed
Foto: Antara
Imam Masjid terbesar di Eropa, Moschea di Roma, Salah Ramadan Elsayed

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Imam Masjid terbesar di Eropa, Moschea di Roma, Salah Ramadan Elsayed mengimbau agar masyarakat tidak menghakimi Islam sebelum mengetahui dan belajar Alquran dan Hadist. Hal ini menyusul banyaknya kasus teror bom yang mengatasnamakan agama Islam.

"Saya mengajak muslim (orang yang memeluk Islam) untuk memahami lebih banyak tentang agama mereka," ujar Salah yang dalam khutbah tarawih mengajak umat Islam memafaatkan Ramadhan untuk mendapat ampunan dari Allah Subhanahuwata'ala.

Salah yang merupakan profesor dari Al Azhar itu juga menyediakan waktu wawancara khusus Antara usai tarawih pertama di Roma, Italia. Ia juga mengajak untuk pemeluk agama lainnya agar tidak menghakimi Islam sebelum belajar tentang Islam sesungguhnya.

"Islam yang berdasarkan Alquran dan menurut (penuturan dan contoh) Nabi Muhammad," ujarnya.

Ia menyayangkan aksi teror bom, termasuk yang terjadi di Indonesia baru-baru ini yang mengatasnamakan Islam. Islam, lanjut dia, melarang pembunuhan.

Nabi Muhammad SAW bahkan menyatakan seorang wanita masuk neraka karena menyebabkan seekor kucingnya mati karena meninggalkan kucing itu tanpa dikasih makan dan minum. "Alquran juga menyebutkan seorang kekal di dalam neraka, karena membunuh seseorang," katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan, terutama Muslim, untuk memelajari agama mereka dengan benar berdasarkan Alquran dan Hadist. "Pelajari pula sejarah Islam dan kita harus memisahkan antara agama dan kebijakan (yang diambil manusia)," ujar Salah.

Pada kesempatan itu, ia juga mengajak umat Muslim agar memanfaatkan Ramadhan tidak hanya berpuasa menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari perkataan dan penglihatan yang tidak baik, agar mendapat kesempurnaan ibadah puasa.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement